Monday, 31 October 2011

Ditekan Amerika, Situs WikiLeaks Terancam Tutup

[Dimuat di harian Suara Kedaulatan Rakyat (KR) 31 Oktober 2011]
Rubrik DIGITAL

Julian Paul Assange pendiri sekaligus juru bicara situs www.wkileaks.org menuliskan di situs tersebut bahwa organisasi yang dipimpinnya sekarang sedang mengalami krisis dana dan membutuhkan dukungan serta donasi dari masyarakat umum akibat tekanan keuangan yang dilakukan pihak Amerika. Tekanan itu adalah pemblokiran yang mengalir melalui sistem keuangan Wikileaks. Sejak akhir tahun 2010 ada lima pemblokiran yang dilakukan diantaranya adalah Visa, MasterCard, PayPal, Western Union dan Bank of America. Tidak ada alasan sah melakukan pemblokiran bagi dirinya dan memasukannya ke daftar hitam sistem keuangan mereka.
Hampir 10 bulan diblokir dari lembaga keuangan Amerika puluhan dolar dirampas dari organisasinya, 95 persen pendapatan situs Wikileaks mengalami masalah operasional. Saat ini, Wikileaks hanya menerima sumbangan kurang dari 10 ribu dolar AS per bulan.

Pemblokiran keuangan, status tahanan rumah yang sedang dijalani Julian Assange dan tuduhan dengan pelecehan seksual yang tidak terbukti mengindikasikan bahwa Amerika secara tidak langsung sedang melakukan berbagai cara agar Julian Assange berhenti menerbitkan dokumen rahasia milik Amerika. Namun dirinya bersikeras dan tetap akan memperjuangkan dan “perang” dengan siapa saja yang mencoba menghentikan dirinya termasuk Amerika. Jika pun situs Wikileaks terpaksa ditutup akan ada situs bayangan seperti Wikileaks nantinya yang akan menggantikan dengan hanya memberikan enkripsi dokumen rahasia tersebut.

Sebelumnya juga pernah terjadi pemblokiran dan penutupan situs Wikileaks di tahun 2010 yang dilakukan sepihak oleh jasa penyedia alamat domain everyDNS di Amerika yang digunakan Julian Assange sebagai tempat domain situs Wikileaks. Namun kemudian Julian Assange menggunakan jasa domain lain sehingga situs Wikileaks dapat kembali diakses.

Masih menurut Julian Assange dikutip dari situs Wikileaks bahwa masih ada satu cara untuk menyelamatkan situs Wikileaks dan status tahanan rumah yang kini disandangnya, yaitu dengan cara mendukung dan memberikan donasi kepada organisasinya. Pengiriman secara manual masih dapat dilakukan melalui wesel pos, sumbangan melalui sistem SMS, transfer manual antar bank serta membeli produk resmi Wikileaks dapat membantu dan hasilnya akan digunakan untuk proses hukum yang ada. Dengan terpaksa Wikileaks ditutup akhir tahun 2011, jika kondisi krisis keuangan terus berlanjut di organisasi tersebut.

Pemberitaan terancam tutupnya situs Wikileaks gencar di media baik elektronik maupun cetak. Meskipun menuai pro dan kontra, sedikit sekali yang setuju dengan ditutupnya situs Wikileaks dengan alasan yang beragam, dan banyak sekali yang mendukung Wikileaks. Menurut hemat penulis yang dilakukan Wikileaks memiliki manfaat yang dapat diambil. Prinsip keterbukaan mampu mendorong mereka pengambil kebijakan untuk berfikir ulang. Masyarakat pun dapat mengambil kebijakan untuk terus mengontrol pemimpin mereka melalui informasi dari Wikileaks. Yang perlu diingat adalah tujuan pembenaran yang dilakukan Wikileaks itu sendiri. Pendapat yang tidak pro Wikileaks menyampaikan pendapatnya bahwa, Wikileaks mengadu domba dengan membeberkan rahasia suatu negara atau kelompok tertentu yang sedang berseteru, itu tentu tidak benar. Jika dengan alasan tersebut dan itu benar setuju jika Wikileaks ditutup. Merupakan hal wajar suatu negara menyimpan dokumen rahasia, termasuk Indonesia. Tanpa campur tangan Wikileaks usaha untuk memata-matai atau spionase negara lain sebenarnya juga tetap berjalan. Patut ditiru keberanian yang dilakukan Julian Paul Assange. Mudah-mudahan dengan dukungan dan donasi masyarakat, masalah Wikileaks teratasi. Semoga.

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog