Wednesday, 25 November 2015

Memperingati Hari Anti Korupsi Bersama DJBC

Teknologi ini sama prinsip kerjanya dengan mesin rontgen yang ada di Rumah Sakit, bedanya kekuatan X-Ray ditingkatkan menjadi 10.000 kali lebih tinggi yang bisa menembus baja tebal dan tembok, dengan mesin ini waktu yang dibutuhkan untuk mengecek barang dalam muatan kontainer lebih efektif, hemat waktu, biaya dan tenaga..

DALAM rangka memperingati hari anti korupsi dunia yang jatuh tanggal 9 Desember, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mengadakan temu blogger dan mahasiswa di Gedung Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai tipe A Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Keseruan naik kapal patroli Bea & Cukai Tanjung Priok

Khusus blogger, DJBC sudah mempersiapkan satu bus khusus untuk menuju lokasi. Meeting point disepakati panitia berkumpul di depan gerbang lobi utama ITC Cempaka Mas, Jakarta. Sesampainya di lokasi, tak hanya blogger ada juga mahasiswa dari dua Kampus berbeda yakni Trisakti dan ESQ Business School, Jakarta dan masing-masing dosen pembimbing.

Tak lama kemudian, kita semua kumpul di ruang rapat Kesempurnaan lantai 5 untuk mendengarkan sharing session petinggi-petinggi DJBC. Hadir diantaranya Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe A Tanjung Priok R. Fadjar Donny Tjahjadi, Plh. Kepala Pusat Kepatuhan Internal Kepabean dan Cukai (PUSKI KC) Rulijanto, Kepala Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Tipe B Tanjung Priok Rudi Rahmaddi, Kepala Bidang Kepatuhan Internal (KI) Panca Putra Jaya dan Kepala Bidang Penindakan dan Penyidika (P2) Winarko.

Setelah selesai sharing session dilanjutkan dengan tanya-jawab. Secara garis besar dalam diskusi tersebut DJBC sudah melakukan minimalisir praktik-praktik KKN di lingkungan kerja dengan menerapkan budaya anti KKN yaitu TOLAK, CATAT dan LAPORKAN. Pertama adalah tolak, tolak pemberian dari pengguna jasa dan dokumentasikan. Ke-dua catat, catat nama, waktu, tempat kejadian dan bentuk pemberian. Terakhir atau ke-tiga adalah laporkan, laporkan melalui Bidang Kepatuhan Internal.

Selain tersebut di atas ada 10 strategi DJBC dalam meningkatkan budaya bebas KKN yang juga menjadi percontohan buat instansi terkait, ke-10 strategi tersebut bisa saya simpulan antara lain: Role Model, Whistle Blowing System, Preventif & Represif, Focus Group Discussion, CCTV dan Hidden Cam, Manajemen SDM Sistem IT, Sinergi dengan Pengguna Jasa, Reward and Punishment dan Optimalisasi Peran Unit Kepatuhan Internal.

Tour Bea & Cukai Tanjung Priok

Ada dua strategi di atas yang cukup ampuh dan perlu digarisbawahi yakni CCTV dan Hidden Cam, dan Manajemen SDM Sistem IT. Dua strategi ini saja diklaim sudah ampuh memangkas praktik-praktik KKN. Menurut R. Fadjar Donny Tjahjadi “Pelayanan kita ini semua sudah terpusat dan tersistem komputer ini aja udah bikin kelabakan para calo,” tegasnya. Belum lagi dengan CCTV dan Hidden Cam yang mengawasi semua pekerja di jajaran DJBC jika melakukan pelanggaran maka akan ditindak tegas.

Meskipun begitu, DJBC selalu membuka dan terbuka terhadap laporan semua lapisan masyarakat jika terjadi indikasi KKN di semua layanan dan jajaran DJBC dengan cara melaporkannya. Caranya bisa datang langsung ke KPU BC Tanjung Priok, melalui surat-menyurat, surat elektronik atau e-mail pengaduan.kpubcpriok@gmail.com telpon di nomor (021) 4560300 dan website www.bcpriok.beacukai.go.id atau www.beacukai.go.id

Acara dilanjutkan berkeliling pelabuhan Tanjung Priok menggunakan kapal laut berukuran sedang. Semua rombongan harus mematuhi standar safety dan mengenakan baju pelampung berwarna orange yang sudah disiapkan oleh panitia. Di sini rombongan bisa melihat secara langsung bongkar muat kontainer di pelabuhan sembari menikmati hidangan di atas kapal dengan semilir angin tak lupa juga untuk selfie-selfie.

Tak lama kapal menepi rombongan kemudian menuju ruangan Hi-Co Scan Double X-Ray Inspection System Jakarta yang juga masih satu area di Tanjung Priok. Sesuai dengan namanya ini adalah ruang pemeriksaan semua kontainer keluar-masuk baik yang dari luar pulau atau luar negeri.

Teknologi ini sama prinsip kerjanya dengan mesin rontgen yang ada di Rumah Sakit, bedanya kekuatan X-Ray ditingkatkan menjadi 10.000 kali lebih tinggi yang bisa menembus baja tebal dan tembok, dengan mesin ini waktu yang dibutuhkan untuk mengecek barang dalam muatan kontainer lebih efektif, hemat waktu, biaya dan tenaga. Jangan salah, jika di dalam mesin ini kedapatan ada barang-barang yang berbahaya atau barang selundupan ilegal maka petugas akan segera mengetahui.

Barang sitaan Bea dan Cukai Tanjung Priok

Terakhir tour rombongan ke bagian administrasi pengurusan surat-surat baik impor-eksport barang. Khusus pengiriman barang ke luar negeri (ekspor) pemerintah dan DJBC “memudahkan” surat-menyurat dan proses scaning kontainer lebih cepat (tempat terpisah) guna mempercepat pertumbuhan industri atau UMKM yang ingin mengirim produknya ke luar negeri. Demikian reportase kegiatan tour dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, akhir kata salam blogger. (d/a)

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog