Monday, 4 April 2016

Mengenal Tradisi Ceng Beng di Pangkalpinang

TRADISI Ceng Beng atau Qing Ming memiliki makna arti bersih dan terang. Penamaan bersih terang merujuk pada saat hari Ceng Beng tiba. Semua pemakaman masyarakat Tionghoa dalam kondisi bersih dan cuaca yang terang. Beberapa literatur menyebutkan, terkait sejarah kekaisaran yang ada di negeri tirai bambu.

Ritual Ceng Beng Sembahyang di Makam Leluhur

Perayaan Ceng Beng hampir dirayakan di seluruh dunia oleh masyarakat Tionghoa. Dalam artikel ini, penulis hanya mengulas tradisi Ceng Beng yang ada di Pangkalpinang. Tradisi Ceng Beng jatuh pada tanggal empat atau lima April tahun kabisat yang menyesuaikan dengan kalender Tionghoa.

Ceng Beng secara sederhana bisa diartikan dengan melakukan ziarah kubur dan sembahyang sesuai ajaran Khong Hu Cu terhadap nenek moyang atau roh para leluhur. Masyarakat Tionghoa sangat mencintai dan menghormati arwah leluhurnya. Sehingga seluruh keluarga di perantauan berusaha untuk bisa pulang dan melaksanakan tradisi ini.

Kegiatan ritual dimulai dengan membersihkan kuburan atau pendem yang biasa dilakukan 10 hari sebelum puncak perayaan Ceng Beng. Kegiatan membersihkan kuburan bisa dengan cara membabat alang-alang, rumput dan memperbaiki tanah pemakaman yang sudah mulai rusak. Kemudian baru dilakukan pengecatan makam jika memang diperlukan.

Untuk tahun ini, puncak kegiatan Ceng Beng dilaksanakan pada empat April sejak pukul 03.00-05.00 WIB dini hari waktu setempat dengan melakukan sembahyang dan meletakkan persembahan berupa aneka buah-buahan (sam kuo), ayam atau babi (sam sang), arak dan aneka kue serta makanan sayuran (cai choi). Selain persembahan tersebut, ada juga makanan kegemaran sewaktu masih hidup. Di akhir ritual ditandai dengan pembakaran uang kertas (kim cin) dan membakar garu (hio).

Ritual semakin semarak dengan pelepasan lampion terbang dan kembang api oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Walikota Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisbudpapora) dan ketua Yayasan Pemakaman Sentosa.

Pelepasan Lampion dan Harapan Ceng Beng 2016

Para peziarah datang tidak hanya dari kabupaten, kota, atau daerah terdekat Pangkalpinang dan Belitung. Banyak yang datang dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Eropa, Singapura, Malaysia bahkan dari daratan China. Tak mengherankan jika tiket pesawat yang menuju ke Pangkalpinang mengalami kenaikan. Hingga artikel ini ditulis (4/4), tiket pesawat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju bandara Depati Amir Pangkalpinang tembus di harga 1,2 juta.

Tradisi Ceng Beng di Pangkalpinang dilaksanakan di Pemakaman Sentosa. Pangkalpinang memiliki pemakaman Sentosa yang sangat luas. Areal komplek pemakaman terbesar di Indonesia bahkan di Asia. Memiliki luas areal ± 19,945 hektar. Hingga artikel ini ditulis, tercatat sudah ada ± 12.950 makam. Menurut sejarah, makam ini di bangun pada 1935. Terletak di jalan Soekarno Hatta Pangkalpinang.

Dengan begitu, tradisi Ceng Beng tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya merupakan tradisi Ceng Beng terbesar se-Asia Tenggara. Kita sebagai warga Indonesia patut bangga dan bersyukur memiliki wisata sejarah yang begitu mempesona. Jika datang ke Pangkalpinang, sempatkanlah mampir ke Pemakaman Sentosa. ● DedeAriyanto

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog