Wednesday, 5 October 2016
Drama Musikal Khatulistiwa: Cara Baru Menikmati Sejarah
SEJUJURNYA, aku dari dulu hingga sekarang kurang suka dengan pelajaran sejarah. Dulu waktu Sekolah Menengah Pertama (SMP), suka mengantuk saat ada guru sejarah lagi menerangkan pelajaran di dalam kelas. Ini tidak boleh ditiru. Tapi yang mengherankan, ternyata yang mengalami seperti itu tidak hanya aku. Mungkin di luaran sana pun banyak siswa yang sama sepertiku.
Pertanyaan besar kemudian muncul. Apakah ada yang perlu diperbaiki dengan cara mengajar guru-guru sejarah? Sebab rata-rata kalau dulu saat aku masih sekolah, guru sejarah mengajar dengan cara yang monoton membacakan teks sejarah. Banyak membebankan siswa dengan hafalan-hafalan. Mungkin kondisi sekarang sudah berbeda dengan dulu.
Di sini aku hanya ingin menekankan perlu adanya perubahan besar bagaimana mengenalkan sejarah dengan cara yang fun, asyik, dan menyenangkan. Sehingga meskipun siswa tidak diminta menghafalkan, mereka dengan sendirinya sudah hafal karena terkesan dan tersimpan dalam memori otak jangka panjang.
Di acara siaran pers yang baru saja aku hadiri, mematahkan apa yang selama ini aku rasakan. Ternyata, belajar sejarah bisa dinikmati dengan cara yang berbeda. Salah satu caranya apa yang sudah digagas oleh Tiara Josodirjo, selaku Produser Eksekutif "Musikal Khatulistiwa - Jejak Langkah Negeriku," bertempat di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (4 Oktober 2016).
Tiara Josodirdjo telah mengawali kiprahnya sejak 21 tahun lalu saat dirinya dipercaya untuk mengurus beberapa perhelatan kerabat dekat. Tiara juga dikenal sebagai event conceptor yang mengutamakan kekuatan konsep dalam setiap event yang ia jalankan.
Seiring berjalannya waktu, kecintaannya pada negeri dan dunia anak ia tunjukkan dengan mempersembahkan sebuah pameran yang berfokus pada pengenalan budaya lokal yaitu "Kampung Anak Indonesia", menampilkan edukasi yang dikemas secara musikal dengan mengangkat cerita dongeng nusantara Bawang Merah dan Bawang Putih pada beberapa tahun lalu. Bawang Merah dan Bawang Putih, anak-anak siapa yang tidak kenal?
Itu sekilas profil Tiara Josodirdjo. Kemudian, apa itu drama Musikal Khatulistiwa? Sebuah pertunjukan musikal kolosal yang dikemas secara apik, modern dan kekinian. Selain menghadirkan unsur dramatik, artistik, dan pastinya dengan visualisasi yang indah dari seni dan budaya Indonesia.
Tidak main-main, pertunjukan kolosal yang melibatkan 100 talenta muda Indonesia memperdengarkan hampir 50 lagu Indonesia dari lagu nasional, anak dan daerah serta menampilkan rangkaian tarian Nusantara. Kebayangkan bagaimana serunya menonton pertunjukan drama Musikal Khatulistiwa ini?
Tidak hanya itu, didukung oleh aktor dan aktris yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal berakting. Mereka itu adalah: Kelly Tandiono, Rio Dewanto, Sita Nursanti, Tika Bravani, Ade Firman Hakim, Epy Kusnandar, Gabriel Harvianto dan Haikal Baron.
Drama Musikal Khatulistiwa menceritakan tentang pahlawan-pahlawan Indonesia yang hidup di jaman perdagangan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) hingga berhasil memperoleh Kemerdekaan Republik Indonesia.
Cerita yang dituturkan seorang ayah kepada anaknya dengan cara mendongeng pada saat mereka menikmati perjalanan berkemah. Mulai dari kilas balik cerita semangat perjuangan Pangeran Kornels terhadap Daendels, Cut Nyak Dien, Sisingamangaraja, Christina Martha Tiahahu, Dewi Sartika, Sultan Hasanudin, dan para penggerak Sumpah Pemuda hingga masa Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta.
Setiap pahlawan bangsa yang diceritakan memiliki ciri khas perjuangan masing-masing, ada yang dengan angkat senjata, ada yang melalui pemikiran intelektual dan kekuatan dari persatuan. Pada akhirnya, rasa bangga akan negerinya tumbuh pada diri anak tersebut. Si anak dan teman-temannya mulai mengerti apa arti pahlawan dan menghargai perjuangan para pahlawan hingga kita bisa menikmati kemerdekaan ini.
Oh iya, drama Musikal Khatulistiwa terbuka untuk semua umur. Tidak hanya untuk anak-anak tapi juga orang dewasa. Karena di dalamnya terdapat banyak pemain anak dan aktor serta aktris dewasa, maka akan terasa pas dan tepat jika membawa buah hati untuk menontonnya. Dengan begitu, tidak hanya mendapatkan hiburan tapi juga pendidikan untuk anak-anak.
Saat siaran pers bareng media dan blogger, aktris Rio Dewanto yang mewakili semua pemain drama Musikal Khatulistiwa mengungkapkan, "Hasil penjualan tiket drama Musikal Khatulistiwa akan digunakan untuk biaya produksi film Khatulistiwa yang akan didistribusikan dalam bentuk kaset DVD gratis ke 5.000 sekolah-sekolah di awal 2017."
Bagi kamu yang penasaran, jangan sampai lupa. Catat tanggalnya 19 -20 November 2016 bertempat di Taman Ismail Marzuki (TIM). Pembelian tiket sudah bisa dibeli melalui website www.kiostix.com. Satu lagi, drama Musikal Khatulistiwa didukung oleh Bank CMB Niaga, jadi bagi kamu pengguna kartu kredit Bank CMB dan juga debitnya bisa mendapatkan promo menarik untuk tiket drama Musikal Khatulistiwa ini. Akhir kata, salam blogger. ● Dede Ariyanto
Pertanyaan besar kemudian muncul. Apakah ada yang perlu diperbaiki dengan cara mengajar guru-guru sejarah? Sebab rata-rata kalau dulu saat aku masih sekolah, guru sejarah mengajar dengan cara yang monoton membacakan teks sejarah. Banyak membebankan siswa dengan hafalan-hafalan. Mungkin kondisi sekarang sudah berbeda dengan dulu.
Launching Drama Musikal Khatulistiwa - Jejak Langkah Negeriku
Di sini aku hanya ingin menekankan perlu adanya perubahan besar bagaimana mengenalkan sejarah dengan cara yang fun, asyik, dan menyenangkan. Sehingga meskipun siswa tidak diminta menghafalkan, mereka dengan sendirinya sudah hafal karena terkesan dan tersimpan dalam memori otak jangka panjang.
Di acara siaran pers yang baru saja aku hadiri, mematahkan apa yang selama ini aku rasakan. Ternyata, belajar sejarah bisa dinikmati dengan cara yang berbeda. Salah satu caranya apa yang sudah digagas oleh Tiara Josodirjo, selaku Produser Eksekutif "Musikal Khatulistiwa - Jejak Langkah Negeriku," bertempat di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (4 Oktober 2016).
Tiara Josodirdjo telah mengawali kiprahnya sejak 21 tahun lalu saat dirinya dipercaya untuk mengurus beberapa perhelatan kerabat dekat. Tiara juga dikenal sebagai event conceptor yang mengutamakan kekuatan konsep dalam setiap event yang ia jalankan.
Seiring berjalannya waktu, kecintaannya pada negeri dan dunia anak ia tunjukkan dengan mempersembahkan sebuah pameran yang berfokus pada pengenalan budaya lokal yaitu "Kampung Anak Indonesia", menampilkan edukasi yang dikemas secara musikal dengan mengangkat cerita dongeng nusantara Bawang Merah dan Bawang Putih pada beberapa tahun lalu. Bawang Merah dan Bawang Putih, anak-anak siapa yang tidak kenal?
Itu sekilas profil Tiara Josodirdjo. Kemudian, apa itu drama Musikal Khatulistiwa? Sebuah pertunjukan musikal kolosal yang dikemas secara apik, modern dan kekinian. Selain menghadirkan unsur dramatik, artistik, dan pastinya dengan visualisasi yang indah dari seni dan budaya Indonesia.
Tidak main-main, pertunjukan kolosal yang melibatkan 100 talenta muda Indonesia memperdengarkan hampir 50 lagu Indonesia dari lagu nasional, anak dan daerah serta menampilkan rangkaian tarian Nusantara. Kebayangkan bagaimana serunya menonton pertunjukan drama Musikal Khatulistiwa ini?
Drama Musikal Khatulistiwa Trailer
Tidak hanya itu, didukung oleh aktor dan aktris yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal berakting. Mereka itu adalah: Kelly Tandiono, Rio Dewanto, Sita Nursanti, Tika Bravani, Ade Firman Hakim, Epy Kusnandar, Gabriel Harvianto dan Haikal Baron.
Drama Musikal Khatulistiwa menceritakan tentang pahlawan-pahlawan Indonesia yang hidup di jaman perdagangan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) hingga berhasil memperoleh Kemerdekaan Republik Indonesia.
Cerita yang dituturkan seorang ayah kepada anaknya dengan cara mendongeng pada saat mereka menikmati perjalanan berkemah. Mulai dari kilas balik cerita semangat perjuangan Pangeran Kornels terhadap Daendels, Cut Nyak Dien, Sisingamangaraja, Christina Martha Tiahahu, Dewi Sartika, Sultan Hasanudin, dan para penggerak Sumpah Pemuda hingga masa Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta.
Setiap pahlawan bangsa yang diceritakan memiliki ciri khas perjuangan masing-masing, ada yang dengan angkat senjata, ada yang melalui pemikiran intelektual dan kekuatan dari persatuan. Pada akhirnya, rasa bangga akan negerinya tumbuh pada diri anak tersebut. Si anak dan teman-temannya mulai mengerti apa arti pahlawan dan menghargai perjuangan para pahlawan hingga kita bisa menikmati kemerdekaan ini.
Oh iya, drama Musikal Khatulistiwa terbuka untuk semua umur. Tidak hanya untuk anak-anak tapi juga orang dewasa. Karena di dalamnya terdapat banyak pemain anak dan aktor serta aktris dewasa, maka akan terasa pas dan tepat jika membawa buah hati untuk menontonnya. Dengan begitu, tidak hanya mendapatkan hiburan tapi juga pendidikan untuk anak-anak.
Saat siaran pers bareng media dan blogger, aktris Rio Dewanto yang mewakili semua pemain drama Musikal Khatulistiwa mengungkapkan, "Hasil penjualan tiket drama Musikal Khatulistiwa akan digunakan untuk biaya produksi film Khatulistiwa yang akan didistribusikan dalam bentuk kaset DVD gratis ke 5.000 sekolah-sekolah di awal 2017."
Bagi kamu yang penasaran, jangan sampai lupa. Catat tanggalnya 19 -20 November 2016 bertempat di Taman Ismail Marzuki (TIM). Pembelian tiket sudah bisa dibeli melalui website www.kiostix.com. Satu lagi, drama Musikal Khatulistiwa didukung oleh Bank CMB Niaga, jadi bagi kamu pengguna kartu kredit Bank CMB dan juga debitnya bisa mendapatkan promo menarik untuk tiket drama Musikal Khatulistiwa ini. Akhir kata, salam blogger. ● Dede Ariyanto
Labels:
Event
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Viva Blog
Populer Post
-
UDAH BIASA kalo misalnya setiap menjelang tahun baru selain disambut pesta kembang api meriah di seluruh langit dunia dengan suka cita ada ...
-
TERLETAK di lahan seluas 3,2 hektare. Apartemen di Surabaya Klaska Residence ini sudah siap huni dan sudah serah terima sejak bulan Juli 20...
-
KADANG kita rindu suasana damai, tenang dan sejuknya perkampungan. Apalagi buat kalian yang biasa tinggal di kota besar seperti Jakarta. Se...
-
JIKA kalian lagi ada di Rawajati-Jakarta, sempatkanlah untuk mampir ke Kampung Berseri ASTRA (KBA). Sesuai namanya, perkampungan di tengah ...
-
DULU orang nggak pernah membayangkan dan menyangka kalau negara yang tandus, gersang, dan kering saja bisa terjadi turun salju. Ternyata, ...
-
KADANG kalo kita mau extend menginap di hotel tuh suka dilema, ya. Di satu sisi, sayang banget sama duit yang Udah kita keluarin, kecuali d...
-
BEBERES rumah dan membantu pekerjaan istri di rumah selain mulia juga punya sisi nilai ibadah , lho! 😍 Makanya, para suami jangan merasa g...
-
UDAH mau weekend aja nih guys. Biasanya, kalo weekend gini kalian ngapain aja sih. Penasaran nih bestie? 😅 Biar aku tebak mungkin ada yang...
-
BUAT kalian, mungkin ada yang belum paham apa itu pro player ? Mungkin juga ada yang sudah tau pro player itu apa. Buat yang belum tau, se...
-
ZAMAN yang sudah serba digital dan canggih seperti sekarang ini, memudahkan kehidupan manusia dalam segala hal tak terkecuali tentang keseh...
Blog Archive
-
▼
2016
(75)
-
▼
October
(11)
- Selfie di Booth BerryPay, Banyak Kejutan dan Hadiah
- Enaknya Nabung di Bank DKI dan Semarak "Hajatan" B...
- Serempak Gathering: Meningkatkan Personal Branding...
- Mau Videomu Bisa Tayang di Jerman? Jangan Buang K...
- Nonton Langsung Behind the Scene Drama Musikal Kha...
- Si 'Fira', Teman Setia Nonton TV dan Isi Pulsa
- Wonderful Life, Film Inspiratif dari Kisah Nyata
- The Avenue Residences, Solusi Tepat Hunian yang Ny...
- Drama Musikal Khatulistiwa: Cara Baru Menikmati Se...
- Diabetes Bisa Dicegah dengan Kata 'CERDIK'
- Be Smart, Be Different, and Think Fresh!
-
▼
October
(11)
Labels
- Advertorial (13)
- Buku (16)
- Digital (18)
- Dimuat Media (65)
- Event (127)
- Gadget (56)
- Hotel (9)
- Kesehatan (25)
- Keuangan (4)
- Kuliner (13)
- Lingkungan (8)
- Lomba (5)
- Nonton (3)
- Otomotif (10)
- Pendidikan (3)
- Personal (1)
- Placement (3)
- Properti (10)
- Resensi (10)
- Travelling (25)
- Workshop (8)
Arsip Blog
- Dobel Keuntungan Beli Tiket Pesawat di SAHARA
- Temu Blogger Bareng Windy Ghemary
- Bukan Buka Puasa Biasa
- Al-Azhar Memorial Garden, Pemakaman Terpadu Sesuai Syariah Islam
- Hisense Kingkong II, Smartphone Tangguh Buat Blogger dan Traveler
- Yuk, Buka Puasa di SUKIYA Aja!
- Fokus dan Mengerti, Kunci Keselamatan Berkendara
- Beragam Fasilitas Lengkap di CitraRaya Tanggerang
- Sampoerna Academy Boarding School, Modul Pendidikan Berkarakter
- Go Internasional, Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-10
- Suryanto Hermawan, Meski Masih Hidup Tapi Sudah Membuat Makamnya Sendiri
- Makna dan Jenis Persembahan Ceng Beng
- Sejarah Tradisi Ceng Beng
- Wisata Religi Padepokan Puri Tri Agung
- Mengenal Tradisi Ceng Beng di Pangkalpinang
- Pemakaman Sentosa, Komplek Makam Terbesar di Asia Tenggara
- Museum Timah Muntok, Museum Timah Terbesar di Asia
- Pantai Parai Tenggiri yang Mempesona
- Mie Koba yang Khas dan Bersejarah
- Wisata Pangkalpinang yang Mengesankan
- Diskusi Bermartabatkah Sawit Kita?
- Hidup Sehat dan Berkenalan dengan Kudo
- Acer Liquid Z320, Bukti Cintaku untuk Dinda
- Tiga Kebaikan Alam Ada di RJ Facial Cleanser
- Double Data, Nelpon dan SMS Sepuasnya? Ya, Paket IM3 Freedom Combo, dong!
- Tiga Sensasi Naik Wahana Dragon Slide Ancol
- Tiga Syarat Nge-Blog Jadi Profesi
- Tahun Baru, Smartphone Baru, ya OPPO R7s
- Belanja Gratis 100% di Hari Harbolnas, Ya Cuma di Bilna.com
- ASUS X550ZE, Notebook Game dengan Harga Terjangkau
- Xiaomi Redmi Note 3, Berbekal Sensor Sidik Jari dan Kapasitas Baterai Besar
- DompetKu Plus, Pembayaran Mudah Era Digital
- Memperingati Hari Anti Korupsi Bersama DJBC
- Zenfone 2 Laser, Auto Focus Terbaik di Kelas Smartphone
- Ada Apa dengan #IndonesiaDigitalNation
- Apple Music Hadir di Android
- KUDO, Toko Online yang Merakyat
- Google Project Loon, Solusi Internet Daerah Terpencil
- Pengalaman ‘Tidur Bareng’ Mosquito Catcher
- BlackBerry Priv, Smartphone Pertama BlackBerry Rasa Android
- Microsoft Lumia 950 & 950 XL, Smartphone Pertama dengan OS Windows Phone 10
- Berkunjung ke Pabrik Aqua di Cianjur
- Diskusi Fasilitas Publik Bagi Masyarakat dan Sampah
- Samsung Galaxy A8, Tampil Lebih Tipis, Sasar Generasi Muda
- Ingin Kaya? Cobalah Bergabung di Asia Wisata
- Yuniana Oktoviati, Berbagi Kebaikan dengan Mendirikan Warung Shodaqoh
- Bolt! Vela - Tak Mudah Panas, Tampil Lebih Premium
- Meizu M2, Satu Tombol untuk Dua Fungsi
- LG Class, Dukung Micro-SD Hingga 2 TB
- Cegah Kerusakan Gadget dengan Stop Kontak Otomatis
- Lenovo A7000 Special Edition, Tingkatkan Spesifikasi Hardware
- Pesan Alzheimer untuk Dunia
- Apple Resmi Rilis iPhone 6S dan 6S Plus
- Lenovo Vibe Shot, Padukan Opsi Kamera Digital dan Manual
- Ciptakan Produk Sendiri dan Buatlah Inovasi
- Samsung Galaxy Note 5 - Desain Tipis, Stylus S Pen Lebih Responsif
- Advan Vandroid X7, Phablet Pertama dengan Intel Atom X3
- Dukungan Blogger dan Rilis Advan Vandroid X7
- Asus X455LD, Hadir dengan Desain ala MacBook
- Bolt PowerPhone E1, Smartphone Android 4G Termurah
- BRID Bikin Acara Bukan Buka Puasa Biasa
- GoPro Hero 4 Silver Edition, Teman Foto saat Menyelam
- Andromax R, Hadirkan Flash LED di Kamera Depan
- Sunpride, Produk dalam Negeri dari Alam Kaya Manfaat
- Asus ZenPower Power Bank Pertama Seukuran Kartu Kredit
- Blog Trip Visit Nescafé #DiBalikSecangkirKopi
- Suara.Com Berita dalam Genggaman
- Mewujudkan Impian Sebelum Pensiun
- Speedy Instan Solusi Internet Para Blogger
- Parrot AR Drone 2.0, Bisa Merekam dan Memotret di Ketinggian
- Workshop Komputer Extreme Hadir di Kediri
- IT untuk Transformasi Pembelajaran
- OPPO N1, Smartphone Impianku
- Bahaya Radiasi Ponsel Picu Kanker Otak
- Menikmati Instagram via PC
- Bukan Facebook Phone Tapi Facebook Home
- Lindungi BlackBerry dengan BlackBerry Protect
- Gaya Hidup dan Pengalaman Digital
- Tunanetra juga Bisa Internetan
- Keyboard Laser, Serasa Mengetik di Keyboard Sebenarnya
- Menjajal Microsoft Office 2013 Gratis
- Facebook Messenger Hadir di Facebook
- Ponsel dengan Kamera 41 Megapiksel
- Pelatihan Komputer Extreme
- Akun Dibajak, Jangan Panik: Recovery Password Facebook
- Ramalan Digital"
- Membuat Hotspot Pribadi di Rumah
- Subtitle, Solusi Nonton Film Barat"
- Solusi Flash Disk Gagal Format
- Workshop All About "Virus Komputer & Solution
- Aplikasi Anti Maling Untuk Laptop
- Ditekan Amerika, Situs WikiLeaks Terancam Tutup
- Server BlackBerry Ngadat, Pengguna Terganggu
- Makin Sempurna dengan Fitur Siri dan iCloud
- Mencicipi Windows 8
- Merekam Siaran Televisi
- Waspada BB Rekondisi
- Blokir Iklan di Browser
- Auto Shutdown Notebook
- Solusi Lupa Password
- Bisnis Online
- Anti Virus Gratis dari Microsoft
- Menyulap Hand Phone Menjadi iPhone
- Berkaraoke di Notebook, Bisa Kok
- Wallpaper Video Desktop di Windows 7
- Instal Maktabah Syamilah di Windows 7
- Layanan Hardisk Online
- Menyulap Windows Menjadi MAC
- Menyulap Blog Jadi Dot Com
- SMS Gratis via Internet
- Mengetik Teks Arab di Windows 7
- Menghapus Paksa Virus Bandel Windows 7
- Jual Beli Hewan Kurban Online, Bisakah?
- Pintar Memilih NetBook atau NoteBook
- Mengenal dan Membuat Gas Detector
- Kirim Kartu Lebaran Online
- Tentukan Arah Kiblat Dengan Website
- Facebook Rilis Film 'The Social Network'
- Mengapa Private Data Tersebar di Internet
- Atasi Cartridge Printer Error
- Proteksi Anak dengan Childsafe
- Remote Presentasi dengan Ponsel
- Menangkis Serangan Virus di Windows 7
- HTML 5 Dirilis Kaya Fitur dan Dukungan
- Multi Touch Windows 7 Tak Perlu Mouse dan Keyboard
- OPERA MINI 5 FINAL DIRILIS: Kecepatan Aksesnya Mengagumkan
- Menyulap XP Menjadi Windows 7
- Awas! Penculikan di Facebook
Kalau semua pelajaran sejarah diinformasikan dengan menarik pasti jadi akan lebih kudah mengingatnya.
ReplyDeletedulu juga bosen sama pelajaran sejarah, tapi berhubung dapat guru yang lebih muda dan ngajarnya nggak melulu hapalan, seneng kok sama sejarah XD
ReplyDeleteeh iya, sudah mengikuti live twit dari beberapa teman blogger, paduan suaranya bikin merinding
Bener banget..klo pelajaran sejarah di sampaikan dengan cara menyenangkan pasti mudah mengingatnya.
ReplyDeleteBelum bisa buat blog..keren pelajaran sejarah kalau gurunya bisa nyampaikan nggak akan ngebosanin
ReplyDeleteNah, jadi ga sabar deh nonton Musikal Khatulistiwa ini :)
ReplyDeleteGagasan yg kece, cara baru mengenal sejarah bangsanya sendiri dgn drama musikal...jd penasaran pngen nonton
ReplyDeleteGagasan yg kece, cara baru mengenal sejarah bangsanya sendiri dgn drama musikal...jd penasaran pngen nonton
ReplyDeleteApakah ini bisa di konsumsi untuk anak usia 5th dan 7th?
ReplyDeleteApakah ini bisa di konsumsi untuk anak usia 5th dan 7th?
ReplyDeletesemogaaaa ada kesempatan buat nonton disela kesibukan Raisa yang padat.
ReplyDeleteaaaahhh mau bgt nih nonton ini..
ReplyDeleteNice sharing, Mas Dede...
ReplyDeleteThanks
Saya waktu kuliah juga aktif di drama musikal kampus. Kayknya acara yg satu ini patut didatengin ya mas dede, apalagi deket bngt dr kantor saya di cikini
ReplyDelete