Sunday, 23 October 2016

Nonton Langsung Behind the Scene Drama Musikal Khatulistiwa

BAGI saya, tentu menjadi kebanggaan tersendiri dapat menyaksikan secara langsung behind the scene drama Musikal Khatulistiwa yang bertempat di gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, tepatnya berada di Jl. Rasuna Said, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Oktober 2016.

Selain saya, juga dihadiri oleh 16 bloggers dan vloggers terpilih yang sebelumnya sudah mengikuti press conference drama Musikal Khatulistiwa, Selasa, 4 Oktober 2016. Apa dan bagaimana drama Musikal Khatulistiwa? Bisa membaca di postingan blog saya sebelumnya yang bisa diklik di sini.

Slide foto-foto behind the scene drama Musikal Khatulistiwa.

Di sini saya akan menceritakan tentang behind the scene atau di balik layar (latihan) yang sudah dilakukan berbulan-bulan. Menurut ibu Tiara Josodirdjo, selaku Produser Eksekutif, dalam program siaran Pagi-Pagi di Net TV pada Selasa 18 Oktober 2016 menceritakan bahwa latihan drama Musikal Khatulistiwa sudah dimulai sejak bulan Maret 2016.

Menurut rencana, jika tidak ada perubahan, drama Musikal Khatulistiwa sendiri akan dipentaskan Sabtu dan Minggu, 19-20 November 2016 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Bagi pembaca yang berminat dan atau tertarik menonton pertunjukan Drama Musikal Khatulistiwa, sudah bisa melakukan pemesanan tiket melalui website www.kiostix.com.

Masih menurut ibu Tiara dalam talkshow tersebut, durasi atau waktu pertunjukan akan berlangsung dua jam setengah, sudah termasuk dengan istirahat 10 menit. Dalam satu hari, akan ada dua kali pertunjukan. Jadi, total dua hari akan ada empat pertunjukan.

Ibu Tiara Josodirdjo dan team, di acara Pagi-Pagi Net TV

Tidak hanya menghadirkan pentas atau pertunjukan edukatif yang sarat akan nilai sejarah, bagi yang suka membuat video blog atau vlog yang sekarang sedang trend juga bisa ikutan aktif. Tunjukkan bahwa kita bisa menjadi pahlawan menurut versi kita dalam bentuk video hanya dengan durasi 60 detik atau satu menit saja. Jangan lupa, baca syarat dan ketentuan yang berlaku. Kemudian, kirim atau submit video vlog ke alamat www.musikalkhatulistiwa.com. Bagi yang beruntung, akan ada camera action sebagai hadiahnya.

Saya pribadi menyambut penuh gembira apa yang sudah digagas oleh ibu Tiara Josodirdjo bersama team yang sudah berjuang keras menghadirkan pertunjukan yang luar biasa. Di tengah-tengah gempuran arus globalisasi, krisis tokoh, dan sejarah yang sudah mulai terkikis sedikit demi sedikit yang sungguh memprihatinkan. Untungnya, masih ada orang-orang yang concern atau perhatian khusus pentingnya nilai atau value dari sejarah seperti yang sudah digagas oleh ibu Tiara Josodirdjo.

Bagaimana tidak, anak-anak zaman sekarang lebih asyik bermain gadget daripada membaca buku-buku sejarah. "Coba tebak, siapa tokoh pahlawan sejarah yang ada dalam uang sepuluh ribuan?" Tantang Asep Kambali, selaku sejarawan Indonesia yang juga merupakan pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).

Masih menurut Kang Asep, panggilan akrabnya, lebih memprihatinkan lagi dalam menyampaikan pendapatnya yang pastinya tidak sembarang dalam berpendapat. Menurut Kang Asep, "Untuk menghancurkan negara tercinta Indonesia, cukup hapus saja ingatan sejarah para pahlawannya." Di sela-sela sebelum pertunjukan behind the scene drama Musikal Khatulistiwa dimulai. Tentu apa yang disampaikan oleh Kang Asep bukan isapan jempol belaka.

Kita lihat sekarang, Indonesia sudah tidak seperti dulu lagi. Timor Leste, yang dulunya merupakan bagian dari negara Republik Indonesia, sudah lepas dan memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negaranya sendiri. Salah satu sebabnya karena tidak adanya rasa menghargai jasa para pahlawan yang dulu sama-sama memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).



Presiden pertama Indonesia, bapak Ir. Soekarno pernah berpesan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Jadi jelas sekali, mempelajari, memahami, dan mengamalkan sejarah perjuangan para pahlawan Indonesia adalah bagian cara kita meneruskan perjuangan para pahlawan.

Saya merasa heran dan salut sekali, bahkan sempat merinding saat melihat secara langsung pertunjukan behind the scene drama Musikal Khatulistiwa. Alunan musik dan totalitas semua para pemainnya membuat saya bangga sebagai bangsa Indonesia. Pertunjukan demi pertunjukan seakan mengajak kembali ke masa lalu. Masa penjajahan di mana Indonesia belum merdeka.

Kita bisa melihat, betapa perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangatlah berat. Bercucuran keringat, darah, bahkan hingga mengorbankan nyawa demi ibu pertiwi.

Setelah menonton drama Musikal Khatulistiwa, tidak hanya belajar sejarah yang terpenting rasa patriotisme atau nasionalisme kembali terpatri dan tumbuh dalam lubuk sanubari yang terdalam. Ini penting sekali dalam rangka memahami isi pesan Ir. Soekarno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”

Drama Musikal Khatulistiwa sebuah pertunjukan musikal kolosal yang dikemas secara apik, modern dan kekinian. Selain menghadirkan unsur dramatik, artistik, tentunya dengan visualisasi yang indah dari seni dan budaya Indonesia. Jika bangga dan menghargai jasa para pahlawan, maka kita harus nonton pertunjukan drama Musikal Khatulistiwa. Salam blogger. ● Dede Ariyanto

3 comments:

  1. Hayuu catet tanggalnya nonton bareng keluarga biar makin seruuu.

    ReplyDelete
  2. nice sharing, Mas Dede... thanks sudah hadir dan menuliskannya. Videonya bagus.

    ReplyDelete

Terimakasih yah udah ngunjungi blogku ini. Maaf banget, komentar yang isinya iklan, link hidup, sara, pornografi dan spam bakalan aku hapus!


Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog