Friday, 21 August 2015

Keseruan Nobar Fantastic Four Bareng Citoku

AH! lupa kapan terakhir kali saya nonton Bioskop. Yang jelas, dulu film terakhir yang saya tonton adalah The Raid 2 yang dibintangi oleh Iko Uwais, aktor yang jago bela diri asli Indonesia. Sejak punya iPhone, saya lebih suka nonton film menggunakan aplikasi Play Box HD. Di sana banyak film berkualitas lengkap dengan subtitle berbahasa Indonesia dengan kualitas HD punya. Kalo kamu punya iPhone atau iPad bisa dicoba deh. Tapi jangan lupa dijailbreak dulu yah biar bisa instal aplikasi Play Box HD karena tak ada di App Store Apple. Bahkan film yang belum tayang di Bioskop Indonesia pun asal sudah tayang di Bioskop negeri Paman Sam sudah bisa dinikmati di aplikasi tersebut. Sayang, kekurangan aplikasi tersebut belum ada film Indonesia kaya film Suster Ngesot, Suster Ngepel, Suster Galau dan kawan-kawannya. Ba ha ha ha
fantastic for di iPhone
Nonton Fantastic Four di iPhone dengan aplikasi Play Box HD

Sensasi menonton di Bioskop tetap masih asyik kok, seru dan belum tergantikan dengan efek sound system dan layar lebar yang cetar membahana badai. Bukan berarti saya tak mau nonton di Bioskop, males aja bawaannya kecuali ada yang mau traktir atau film itu bagus banget. Mendapatkan kesempatan nobar alias nonton bareng bareng Citoku siapa yang nolak coba. Apalagi gratis.

Biasanya apa saja yang perlu disiapin sebelum pergi nonton? Dulu, saat masih mahasiswa saya punya tips buat kalian yang mau nonton di Bioskop. Di Bioskop dilarang bawa makanan dan minuman dari rumah, kan? Kalau boleh, bisa jadi jualan mereka gak laku soalnya. Itulah alasan mengapa dilarang. Padahal belum tentu juga yah.

Untuk mengakalinya saya biasanya membeli snack dan minuman kemasan sebelum pergi nonton. Terus tak masukan dalam tas kecil. Jangan lupa pasang wajah polos saat mau masuk dan menghadapi penjaga tiket. Dijamin lolos deh. Kalo di tanya sama petugas apa isinya jawab aja baju. Biar snack tersebut mau masuk lubangi dulu ujungnya dengan peniti dan buang semua angin snack sampe kempes-pes hingga masuk semua dalam tas. Jangan gede-gede juga melubanginya nanti snack bisa melepes. Cukup pake peniti atau jarum satu lubang saja, dijamin aman dan tetap renyah.

Paling enak kalau punya pacar dan nobar berdua. Semua makanan dan minuman bisa masuk semua kayak kantong Doraemon ha ha Apalagi kalo petugasnya cowok gak mungkin banget periksa tuh tas gengsi dan malu dong kalo gak terbukti. Buat yang Jomblo, I am so so sorry.. Makanya jangan kelamaan menjomblo. Maklum namanya juga mahasiswa dan anak kos-kosan dulu, kantong masih cekak kalau dipaksakan beli Pop Corn dan minuman dingin di XXI bisa puasa satu bulan dan makan Mie instan.
*****

Kamis, (20 Agustus 2015) saya dapat undangan nobar yang disponsori oleh Citoku. Tempat nonton kali ini di Cinemaxx Theater PLANGI alias Plaza Semanggi, Jakarta. Pertanyaan saya yang hingga kini belum terjawab satu. “Emang boleh bawa snack Citoku ke Bioskop?” Bukannya bawa makanan dan minuman dari luar ga boleh, yah. Barangkali aja pihak Bioskop sudah menjalin kemitraan dengan pihak Citoku. Seperti penjual Pop Corn dan minuman dingin yang biasa ada di Bioskop-Bioskop. Kalo pun gak boleh pake cara saya di atas yah, beres. Karena Citoku booking satu studio Cinemaxx Theater jadi gak perlu diumpetin segala.

Panitia Citoku
Registrasi ulang dan pengambilan tiket

Walaupun kaki saya sedang sakit, saya paksakan untuk bisa datang ke acara nobar karena saya megang tanggungjawab satu tiket buat teman blogger. Tepat jam 11 sesuai dengan undangan nobar saya sudah sampai di lantai atas. Tepatnya di Cinemaxx Theater. Nampak security sedang sibuk berbicara dengan Handy Talky-nya (HT) di depan Cinemaxx Theater. Baru jam 11.15-an satu pintu terbuka dan saya beranikan diri untuk masuk. Nampak di pojok Mbak Lia Kurrota dari Citoku sibuk mempersiapkan segala kebutuhan nobar.

Pertama-tama panitia membagikan kaos bertuliskan Citoku dengan dua pilihan warna, merah dan putih. Pas sekali momennya masih 17 Agustusan dirgahayu RI yang ke-70. Kemudian para undangan nobar mengantri dengan tertib untuk mendapatkan tiket masuk Fantastic Four sekaligus memilih langsung nomor kursi. Satu undangan mendapat dua tempat kursi, jadi cukup yang antri salah satu aja begitu juga dengan blogger. Khusus undangan blogger berbeda, selain mendapatkan dua kursi untuk satu undangan, juga mendapat kupon voucher dalam amplop senilai Rp 50.000 yang bisa dibelanjakan di mawngemil.com

Pembagian kaos Citoku
Pembagian kaos Citoku oleh panitia

Memasuki pintu masuk studio baru panitia membagikan bungkusan snack besar satu persatu sembari panitia meminta dan menyobek setengah tiket. Dalam bungkusan besar yang dibagikan tidak hanya ada snack Citoku ada juga snack lain Migi-Migi Wafer Cream Strawberry dan chocolate, Momogi Cheese dan Chocolate, Tritos dan Seabits Hot Squid. Padahal, sebelumnya dapat juga kupon Pop Corn dan minuman dingin Cola yang bisa ditukarkan di depan studio. Mantap! Perut kenyang, hati tenang, apalagi kalau menang senang bukan kepalang.

Oleh-oleh dari Citoku
Terimakasih Citoku atas oleh-olehnya

Nonton bareng Fantastic Four bersama Citoku cukup meriah. Selain dihadiri oleh Blogger Reporter Indonesia (BRid), juga komunitas dari Muviblast dan para pemenang Quiz Citoku di Twitter dan Facebook Citoku. Sambutan dari panitia sebelum acara dimulai singkat jelas dan padat. Ngertiin banget maunya penonton. Dilanjutkan dengan pengundian door prize dan quiz membagikan smartphone dan tablet kepada lima orang yang beruntung. Yang jelas saya belum beruntung

Pembagian Hadia Door Prize
Pengundian door prize dan quiz

Ada kejadian menegangkan sekaligus memalukan saat acara nonton berlangsung. Tiba-tiba petugas terlihat juga panitia mendampingi bersama security Bioskop menangkap basah salah satu penonton yang ketahuan merekam film dengan handycam. Ya ampun, bikin malu saja. Kalau saya lebih baik langsung pulang sambil tutup muka. Positive thinking aja, mudah-mudahan pelaku tak sengaja atau tak mengerti peraturan kalau menonton di Bioskop tidak diperbolehkan merekam baik menggunakan smartphone atau alat perekam lainnya.

Untungnya security masih berbaik hati, pelaku masih diperkenankan untuk menonton kembali dengan syarat menghapus rekaman tersebut dan tak mengulangi lagi. Semoga saja pelakunya bukan dari blogger. Mengingat kondisi studio gelap, samar-samar saya melihat. Kalau pun saya tahu namanya, tak mungkin saya menyebutkan di sini karena itu sama saja membeberkan keburukan atau aib seseorang.

Apa itu Citoku? Citoku adalah makanan ringan atau snack yang terbuat dari kentang asli (french fries) lengkap dengan saus colek pedas dan barbecue yang sudah ada di dalamnya. Diproduksi sejak tahun 2008, Citoku sudah mengantongi penghargaan Word of Mouth Marketing 2010-2011. Kali pertama diluncurkan, hanya tersedia dua varian rasa Original dan Xtra Pedas. Baru semenjak 2013 Citoku menambah satu rasa baru rumput laut. Hingga saat ini, total atau jumlah varian rasa Citoku ada tiga, Citoku Original, Citoku Seaweed dan Citoku Hot Cheese.

TVC Citoku di TV komersial

Dengan cara menikmatinya yang unik, Citoku seru dan asyik untuk dinikmati bersama teman-teman atau menjadi teman nonton. Sesuai dengan Misi-nya, “Menjadi teman nonton favorit dan membuat acara nonton kamu lebih seru dan berwarna.” Dan tagline, “Citoku, teman nontonku.” Karenanya aktif menyelenggarakan acara nonton bareng gratis film baru di Bioskop. Bagi yang tertarik, sering-sering aja cek timeline Facebook dan Twitter Citoku.

Citoku bisa dibeli di Indomaret, Toserba Yogya, Carrefour, Hypermart, Indogrosir, Lotte Mart, Alfamart, dan Griyamart. Bagi yang malas keluar rumah bisa juga membeli Citoku di online shop mawngemil.com

Cerita Film Fantastic Four
Kisah Fantastic Four dimulai dari masa kecil pemeran utama atau tokoh protagonis Reed Richards (diperankan oleh Miles Teller) yang mendesain mesin teleport canggihnya pada bekas garasi mobil milik ayahnya. Dibantu teman dekat sekelasnya yang sekaligus tetangganya Ben Grimm (diperankan oleh Jamie Bell). Berkat kecerdasan dari Reed dan Ben keduanya berhasil menciptakan alat teleport mini meskipun belum sempurna.

Penemuan tersebut pernah dicemooh, ditertawakan bahkan dianggap ide gila kecuali teman baiknya Ben yang percaya. Tidak hanya teman-teman sekelasnya, bahkan gurunya pun menyuruh Reed agar duduk kembali ke tempatnya guna menyudahi presentasi Reed di depan kelas. Menurut guru Reed, tidak mungkin, itu mustahil. Itu pasti sihir!
*****

Beberapa tahun kemudian, keduanya kuliah di tempat yang sama. Pada suatu ketika keduanya mengikuti kontes pekan ilmiah sains. Teleportasi yang dilakukan menggunakan pesawat mainan pinjaman dari anak kecil sebelah gagal, lantaran energi listrik yang dipasok oleh Ben terhadap mesin teleport terlalu tinggi. Akibatnya, listrik ruangan menjadi padam dan kekuatan energi mesin teleport saat mengembalikan mainan pesawat memecahkan kaca ruang pameran. Dewan juri menilai apa yang sudah ditemukan oleh Reed dan Ben tak lain adalah konyol bisa sihir atau sulap belaka.

Namun tidak bagi Dr. Franklin Storm (diperankan oleh Reg E. Cathey) yang saat itu datang bersama Sue Storm (diperankan oleh Kate Mara) sebagai anak angkat Dr. Franklin. Bangga terhadap temuan Reed dan Ben. Keduanya ditawarkan beasiswa penuh sekaligus terlibat proyek pembuatan dan penyempurnaan gagasan mesin teleport yang sebelumnya dikerjakan oleh Victor Von Doom (diperankan oleh Toby Kebbell).

Diadaptasi dari Marvel Comic dengan judul aslinya The Ultimate Fantastic Four yang disutradarai oleh Josh Trank dan diproduksi oleh studio 20th Century Fox. Film ini menceritakan lima sahabat atau team mereka adalah Reed Richards, Sue Storm, Ben Grimm, Johnny Storm (diperankan oleh Michael B. Jordan) dan Victor Von Doom mewujudkan impian untuk membuat mesin canggih teleport. Pengertian teleport sendiri adalah kemampuan diri atau alat (dalam film ini mesin) yang dapat mengirimkan orang atau sesuatu dari satu portal atau dimensi ke portal atau dimensi lainnya menembus ruang dan waktu. Sayang, pada akhirnya, Victor berubah menjadi jahat atau tokoh antagonis dan harus berhadapan dengan ke empat teman-temannya.

Berkat kerja keras dan kerja sama yang baik dari keempatnya, kecuali Ben yang tak terlibat proyek pembuatan mesin teleport, akhirnya Reed dan kawan-kawannya berhasil membuat mesin teleport. Serangkaian uji coba sudah dilakukan termasuk mengirim Simpanse ke dimensi lain berjalan sukses dan normal tak terjadi gejala apapun dalam diri Simpanse.

Untuk merayakan keberhasilan mereka, suatu malam, kondisi laboratorium tempat membuat alat teleportasi sedang sepi. Mereka Reed, Johnny dan Victor merayakan dengan cara minum-minuman alcohol. Sementara Sue sudah pulang. Reed awalnya menolak saat disodorkan botol minuman alcohol, karena desakan dari Johnny dan Victor akhirnya berkenan untuk minum juga.

Berawal dari diskusi yang datang dari Victor dengan mengajukan pertanyaan kepada Johnny dan Reed. Siapa orang yang kali pertama menginjakkan kakinya di bulan? Sontak saja, Reed dan Johnny menjawab Neil Amstrong sambil tertawa geli. Namun akhirnya Reed dan Johnny terkejut mendengar jawaban berbeda dari Victor. Menurutnya, bukan, bukan Neil Amstrong, akan tetapi seharusnya mereka yang membuat pesawat ulang-alik ruang angkasa yang digunakan oleh Neil Amstrong dan berhak mendarat pertama kali untuk dicatat dalam sejarah sebagai orang yang pertama menginjakkan kakinya di bulan.

Dari situ kemudian munculah ide dan ketiganya sepakat. Sebelum mesin teleport mereka digunakan oleh Negara dan atau NASA. Ketiganya ingin mencatat sejarah terlebih dahulu bahwa merekalah orang yang berhak dan kali pertama menggunakan mesin buatan mereka sendiri pergi ke dimensi lain. Dibuktikan foto selfie Instagram mereka di dimensi lain.

Namun Reed tidak bisa berangkat tanpa sahabat setianya sejak kecil. Siapa lagi kalau bukan Ben, yang sama-sama membantunya menemukan mesin teleport dulu saat masih kecil. Malam itu juga Reed langsung menelpon Ben agar segera datang ke laboratorium. Masih tertidur dan malas-malasan awalnya Ben menolak. Karena Reed dalam percakapan telpon memaksa Ben akan mencetak sejarah besar dunia dan tanpanya tidak mungkin berangkat, Ben pun bergegas pergi.

Awalnya Ben kagum melihat mesin arsitektur teleport dengan ukuran raksasa yang dulu pernah ia rancang bersama Reed. Tapi tak lama kekaguman Ben, dengan cekatan Ben mampu menjalankan mesin teleport. Sementara itu Reed, Victor, dan Johnny sudah masuk duluan disusul Ben masuk di akhir-akhir mesin teleport akan diluncuran karena dia yang mengoperasikan. Mesin pun menghitung mundur proses peluncuran. Tinggal beberapa hitungan lagi mesin meluncur, tiba-tiba mesin darurat mengirimkan sinyal ke Sue bahwa ada yang mengaktifkan mesin teleportasi. Saat itu juga Sue bergegas ke laboratorium untuk melihat apa yang terjadi dan mencegah mereka pergi ke dimensi lain ditakutkan terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Namun, usaha Sue untuk mencegah sia-sia. Mereka semua sudah berhasil pergi. Dia pun kemudian menelpon ayahnya, Dr. Franklin.

Keempatnya berhasil mendarat sempurna dengan selamat ke sebuah planet yang masih kosong layaknya planet Mars tanpa kehidupan sama sekali. Mereka menyebutnya dengan istilah planet Zero. Baru diketahui setelahnya ternyata planet Zero adalah cikal-bakal atau asal-muasal Bumi diciptakan sebelum terbentuk beribu-ribu tahun lamanya. Mereka pun kemudian melakukan foto selfie, sebagai bukti kelak di kemudian hari apabila ada yang mengklaim pengguna pertama mesin teleport.

Reed memegang pasir yang sama persis, tiba-tiba ingatannya terbawa dengan pasir yang sama saat kecil dulu melakukan teleportasi bersama Ben dengan mobil mainan mereka. Juga saat pekan ilmiah pada awal masuk kuliah. Ada jejak bekas benda mendarat di tanah tersebut. Beberapa meter di depan terdapat tanah nampak hidup dan bergerak. Ketika diinjak tanah tersebut retak dengan aliran energi berwarna hijau menyala. Aliran tersebut menuju ke energi yang lebih besar di depan jurang. Ben mengajak untuk segera kembali ke dalam pesawat dan kembali ke Bumi takut terjadi bahaya. Namun Reed dan Victor bersikeras untuk menyelidiki sumber energi tersebut dan membujuk yang lain bahwa energi itu tak menimbulkan radiasi atau reaksi. Terlebih dengan baju luar angkasa yang didesain sedemikian rupa oleh Sue pasti aman Reed menyakinkan.

Mereka kemudian bersegera turun menggunakan tali pengait ke jurang untuk melihat langsung di bawah jurang. Ada danau kecil sumber energi besar di sana. Kumpulan energi seakan memanggil dan bergerak-gerak saat akan disentuh. Saat menyentuh energi, tiba-tiba terjadi ledakan keras dari dalam danau energi tersebut dan mereka bergegas berlari untuk menghindar serta mengambil tali pengait yang sudah dipasang untuk segera pulang. Tapi sayang satu di antara mereka tak terselamatkan. Dia adalah Victor, padahal Reed dan kawan-kawan sudah berhasil memegang erat tangan Victor untuk bisa naik ke atas. Tapi energi tersebut lebih kuat dari mereka dan menyedot Victor masuk ke dalam danau energi hingga akhirnya Victor terjatuh.

Reed merasa bersalah, tapi segera dirinya disadarkan oleh Ben dan Johnny untuk segera ke mesin teleport agar dapat kembali ke Bumi. Energi hijau menyala masih mengejar ketiganya. Bahkan saat mesin teleport dioperasikan untuk meluncur. Ketiganya sudah terpapar energi tersebut di dalam mesin.

Di sisi lain, Sue yang berada di laboratorium melakukan kontak tapi sinyal tak terdeteksi. Sue tak menyerah dan terus mencoba dengan mengoperasikan komputer laboratorium dan akhirnya berhasil berkomunikasi dengan Reed dan kawan-kawan. Reed meminta untuk segera dipulangkan tanpa membuang waktu karena keadaan darurat.

Sue pun mengerti dan melaksanakan perintah Reed segera. Namun apa yang terjadi, mesin pemulangan teleportasi gagal untuk melakukan pemulangan. Reed, Ben dan Johnny kebingungan. Reed memerintahkan kembali untuk menggunakan cara pemulangan kedua apabila cara pertama gagal. Ternyata, Sue, sudah lebih paham dan melakukan sedari tadi tanpa komando lagi dari Reed. Saat mesin detik-detik menghitung mundur akan diluncurkan, apa daya mesin sudah terlanjur terpapar radiasi energi. Begitu juga dengan Sue yang ada di depan layar terpapar energi yang sama. Untungnya ketiganya berhasil pulang dengan selamat kecuali Victor yang terjatuh di jurang.
*****

Sejak kejadian itu, keempatnya berubah dan memiliki kekuatan superhero. Reed alias manusia karet bisa memanjangkan anggota tubuhnya menjadi elastis. Sue menjadi invisible atau bisa menghilang dan Johnny yang merupakan adik Sue, memiliki kekuatan bisa terbang dan berubah menjadi manusia api. Paling tidak mengenakan adalah kondisi Ben. Seluruh tubuhnya berubah menjadi batu, keras dan berat. Tetapi memiliki kekuatan super seperti superhero Hulk. Red merasa bersalah dan melarikan diri untuk sementara dari perawatan pemerintah untuk membantu teman-temannya agar kembali menjadi manusia normal.

Official trailer Fantastic Four

Selama masa pengasingan, Reed memikirkan cara bagaimana kembali menjadi manusia normal. Ketiganya akhirnya mampu beradaptasi dan terbiasa melatih dengan kekuatan baru mereka. Sayang, rupanya Ben, Johnny dan Sue hanya dimanfaatkan kekuatan mereka untuk misi perang pemerintah. Ketiganya tak bisa banyak berbuat apa-apa meskipun berseberangan dengan hati nurani mereka membunuh banyak orang, terpaksa dilakukan mengingat pemerintah berjanji sekuat tenaga akan mengumpulkan team ahli untuk mengembalikan sebagai mana manusia normal. Tapi berkat ketiganya, prestasi armada perang Amerika menjadi luar biasa kuat tak terkalahkan lawan.

Sudah beberapa tahun Reed menyendiri di hutan guna menghindari pencarian pemerintah. Bersosialisasi dengan penduduk kota untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan membeli perlengkapan alat-alat mesin tidaklah sulit bagi Reed, dirinya mampu berubah-rubah wajah dalam waktu cepat. Di sana ia melakukan riset, penelitian dan membuat mesin yang bisa mengembalikan dirinya menjadi manusia normal. Terlebih dirinya sangat merasa bersalah dengan perubahan wujud yang ada pada Ben teman baiknya.

Namun berkat bantuan dari Sue, akhirnya pemerintah menemukan persembunyian Reed yang selama ini dicari-cari. Berkat bantuan Sue dengan mengacak IP Address, username dan password di seluruh negara yang biasa digunakan oleh Reed berhasil diidentifikasi lokasinya. Saat itu juga pasukan khusus Amerika bersama Ben segera mendatangi tempat persembunyian Reed menggunakan pesawat helikopter. Sempat terjadi adu mulut bahkan baku hantam kekuatan antara Ben dan Reed. Reed akhirnya menyerah, ditangkap dan dibawa ke pangkalan markas militer.

Di pangkalan militer yang sekaligus laboratorium Reed merasa kaget. Mesin teleportasi yang dulu rusak parah sudah kembali bisa beroperasi. Beberapa pasukan khusus Amerika dikirim ke planet Zero untuk meneliti apa yang terjadi dengan planet tersebut. Betapa terkejut Reed dan teman-teman mereka dari pantauan video di laboratorium melihat pemandangan yang berbeda saat dulu pertama ke planet Zero. Ada yang berubah. Tidak ada lagi energi di sana. Seorang pasukan dengan alat radar melaporkan, tiba-tiba ada energi super besar mulai mendekat. Radar menunjukkan makin mendekati. Sangat besarnya energi tersebut setara dengan kekuatan Supernova Matahari. Nampak seseorang bertopeng berjalan pincang melangkah. Semakin dekat ternyata Victor masih hidup! Akhirnya Victor dibawa kembali di Bumi bersama para pasukan.

Ketika di ruang rehabilitasi, didatangilah Victor oleh Dr. Franklin yang ingin mengetahui kejadian sebenarnya yang menimpa Victor. Tapi ternyata Victor hanya berpura-pura tak berdaya agar bisa dibawa pulang ke Bumi. Hanya dengan mengendalikan pikiran saja dalam waktu sekejap Dr. Franklin dibunuh dengan kejam. Sue, yang mengetahui ayah angkatnya dibunuh menjerit dan berusaha menolong. Tapi apa daya tak tertolong lagi nyawanya. Sebelum meninggal, ayahnya berpesan pada Johnny anak yang juga adik dari Sue agar selalu bersatu untuk bisa mengalahkan kekuatan Victor. Sementara itu Victor kembali ke planet Zero. Johnny berusaha menyusul namun apa daya mesin teleport sudah terkirim.

Setibanya di planet Zero, baru diketahui misi Victor sebenarnya. Melalui perantara mesin teleport dengan kekuatan penuh dia membuat terowongan cahaya putih besar yang menembus antara Bumi dan planet Zero. Dia ingin menyedot semua yang ada di Bumi dan menghancurkannya melalui lubang besar mesin teleport. Victor benar-benar ingin menelan dan menghancurkan Bumi. Dia ingin menjadi satu-satunya penghuni kekal di planet Zero yang bisa hidup abadi. Victor dendam selama ini sendiri bertahan hidup di planet Zero dengan susah payah.

Reed dan ketiga temannya Sue, Ben dan Johnny hampir putus asa dan mustahil bisa mengalahkan kesaktian superhero Victor. Mereka bisa menyusul Victor ke planet Zero melalui terowongan cahaya putih yang dibuat oleh Victor. Berkat sikap optimis Reed “Kita tercipta dari energi yang sama dengan Victor. Jika kita bersatu, pasti bisa mengalahkan Victor,” kata Reed memberikan semangat kepada ketiga kawan superhero. Akhirnya, dengan kekuatan keempat superhero tersebut berhasil mengalahkan Victor.

Dengan kekuatan superhero Reed, Ben, Sue dan Johnny tak ingin dimanfaatkan pemerintah. Ke empat superhero tersebut meminta satu wilayah khusus untuk tempat tinggal sekaligus sebagai laboratorium. Atas jasa sudah menyelamatkan Bumi dari kehancuran, pemerintah bersedia memenuhi permintaan superhero tersebut. Sembari menatap pemandangan dari atas gedung tinggi, Reed bertanya pada kawan-kawannya. “Nama apa yang sesuai untuk panggilan kita?” Tak disangka hanya jawaban Ben yang menginspirasi Reed. Itu pun Ben tak bermaksud menjawab pertanyaan Reed. Dirinya hanya merasakan kekuatan sembari melihat bumi yang sebagian hancur akibat ulah Victor. Serta merta Ben berkata “Fantastic” sembari menatap pemandangan dari ketinggian. Berangkat dari empat superhero, maka Reed memutuskan memberikan nama Fantastic Four.

Penilaian saya terhadap Film Fantastic Four
Sebagai seorang blogger, saya harus mengatakan jujur apa adanya tentang film ini. Film ini bukan sekuel atau kelanjutan dari film Fantastic Four yang dulu pernah tayang tahun 2005. Siap-siap kecewa. Ekspektasi saya di Fantastic Four ini akan berlaga dengan jagoan superhero X-Men yang sempat beredar rumornya di internet. Tidak. Sekali lagi tidak. Semacam recycle dari film lama dengan pemain baru, nama tokoh yang sama dan alur cerita yang mirip. Padahal film ini banyak ditunggu oleh para penggemarnya.

Awal pemutaran perdana film Fantastic Four di negeri asalnya Amerika pun menuai kritik tajam dari para pecinta film yang ada di sana. Bahkan muncul petisi untuk dikembalikan hak cipta ke asalnya, Marvel. Dikabarkan juga Sutradara, Josh Trank, bersitegang dengan pemain utama Miles Teller.

Teman duduk sebelah saya pun berpendapat sama. Di awal dan pertengahan film banyak drama bukan kekuatan superhero yang seharusnya dipertontonkan. Membuat banyak penonton merasa jenuh. Malah aksi superhero banyak di akhir cerita. Meninggalkan kesan nanggung, seolah baru mulai. Jika cermat memperhatikan trailer yang ada di YouTube, ada beberapa adegan yang tak ditayangkan. Entah karena alasan apa.

Tapi secara keseluruhan, para aktor yang bermain memiliki karakter kuat dalam memainkan perannya masing-masing dibandingkan dengan para pemain Fantastic Four sebelumnya. Lumayan menghibur bagi yang baru kali pertama menonton Fantastic Four. Saya berikan nilai tiga dari delapan bintang untuk film Fantastic Four 2015. Terimakasih buat Citoku yang sudah mengundang saya nonton bareng. Kalau ada acara nonton bareng jangan lupa ajak kembali Sekian dari saya semoga bermanfaat salam blogger.

0 comments:

Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog