JIKA kita ingat dengan sinetron Keluarga Cemara yang tayang tahun 1996-an, itulah makna keluarga sebenarnya. Di mana arti kejujuran, kesederhanaan, kebaikan dan nilai-nilai kebaikan sangat dijunjung tinggi dalam sinetron tersebut. Saya suka dengan sinetron ini. Sayangnya, sekarang ini sudah jarang sekali tontonan yang juga jadi tuntunan untuk keluarga Indonesia.


Di hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2016 kemarin, saya kira semua orang yang merupakan bagian inti dari keluarga patut introspeksi diri bagaimana dengan keadaan keluarganya saat ini. Apakah jauh lebih baik atau sebaliknya?

ZAMAN sekarang itu sungguh canggih. Hal-hal yang dulu mungkin tidak bisa dilakukan berkat kecanggihan teknologi sudah bisa dilakukan. Hal sederhana misalnya pesan makanan, pesan ojek atau taksi, kirim uang, tiket pesawat, bayar tagihan listrik, sampai belanja online, semua bisa dikerjakan lewat online.

Harusnya, sistem pendidikan kita yang ada di Indonesia sudah online juga, dong! Seperti yang sudah banyak dilakukan oleh beberapa negara maju seperti America dan Jepang. Mungkin bisa dimulai bukan dari pendidikan dasar. Harus mereka yang sudah dewasa dan sudah sadar akan tanggungjawab, hak dan kewajibannya. Ini berarti dimulai dari pendidikan S1. Setuju dong pastinya dengan opini saya.


Berangkat dari semua itu, saya kemudian mencari tau apakah ada pendidikan online terpercaya dan berkualitas di Indonesia? Kemana lagi kalau bukan minta tolong bantuan Om Google Dan ternyata saya menemukan jawabannya, Binus Online Learning.

BAPAK saya sejak masih bujangan sudah berjuang keras hidup di Jakarta sebagai tukang atau buruh di tempat konveksi pembuatan agenda kerja, dompet, tas dan sejenisnya. Sementara itu, ibu saya dulu berjualan buah di pasar Angke Pesing bukan Muara Angke, loh yah. Dua tempat yang berbeda dan masih banyak orang keliru. Sekarang aktivitas ibu banyak dihabiskan untuk kegiatan keagamaan, seperti memimpin pengajian, majelis taklim dan mendidik anak-anak mengaji di sekitar rumah.

Kalau kamu main ke Tambora, di sini akan banyak dijumpai konveksi yang produksinya digarap di rumah atau istilah londo-nya home industry. Uniknya pelaku atau yang punya industri kebanyakan bukan orang pribumi tapi orang Cina. Sementara orang kita kebanyakan jadi karyawannya. Konveksi yang dimiliki oleh orang pribumi di Tambora masih bisa dihitung jari, termasuk bapak saya salah satunya.


Bertahun-tahun sejak bujangan hingga menjelang usia senja bapak saya sudah bekerja di konveksi. Saking lamanya, kalau kata orang Jawa “karo merem, bisa gawe dompet” yang kurang lebih jika diartikan dalam bahasa Indonesia “sambil tidur, bisa bikin dompet.” Ini bukan sombong, lebih menggambarkan karena lamanya bapak bekerja sebagai tenaga ahli konveksi dompet.

SETELAH banyak mengumpulkan informasi destinasi wisata yang akan kita kunjungi, langkah selanjutnya menentukan pilihan akan menggunakan moda transportasi apa untuk ke destinasi wisata tersebut.


Apakah akan menggunakan jalur darat, air atau udara. Dari sekian moda transportasi tersebut, pilihan terakhir atau menggunakan jalur udara yang banyak disukai oleh traveler. Sudah pasti selain bisa ditempuh dengan jarak waktu yang sangat singkat badan kita pasti lebih fit dan fresh. Sehingga jauh lebih siap untuk bekerja atau berwisata setibanya di lokasi.

SIAPA tak kenal sosok artis pendatang baru yang memiliki nama lengkap Windy Yunita Ghemary atau biasa akrab disapa Windy. Jarang-jarang loh, ada acara blogger temu artis seperti ini. Apalagi tema acaranya adalah peluncuran single hits perdananya yang berjudul “Masih Mencintamu”, “gak pake huruf I, yah..” Windy mengingatkan. Bertempat di Pisa Café, Menteng, Jakarta, Jum’at (27 Mei 2016).

Saya memang suka mendengarkan musik. Bagi saya, musik itu penting banget. Coba bayangkan, jika hidup tidak ada musik, maka akan hambar dunia ini bagaikan masakan tanpa garam. Saat menulis blog saya suka mendengarkan musik. Saat di perjalanan naik KRL atau bus way musik di iPhone selalu menemani. Bahkan saat beranjak tidur, mendengarkan musik klasik atau instrumen musik itu asyik banget pokoknya.

APA yang terpikir olehmu setelah membaca judul postingan blog di atas? Ada sesuatu yang tidak biasa pastinya. Sedikitnya, minimal ada dua hal yang ada dalam benakmu. Pertama, mungkin tempat atau restoran mewah di mana kita buka puasa bersama. Kedua, bisa jadi makanan-minuman atau hidangan buka puasa yang begitu lezat dan menggugah selera.

Itu semua bisa dimaklumi dan sudah manusiawi. Tetapi bukan itu. Alasan saya memberikan judul tersebut karena saya berbuka puasa dengan orang-orang yang memiliki energi positif. Orang-orang yang memiliki character building yang hebat. Orang-orang yang memiliki kepemimpinan demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Singkat kata hasil atau output dari pendidikan terbaik lulusan alumni Sampoerna Academy.

RUMAH masa depan sesungguhnya bukan rumah yang kita tempati semasa hidup. Rumah masa depan tidak lain adalah tempat peristirahatan atau pusara kita kelak. Banyak dari kita lebih memikirkan duniawi ketimbang akhirat. Padahal, fase awal kehidupan baru dimulai dari kematian seorang anak Adam.


Perjalanan saya dan beberapa rekan blogger dari Bandung Rabu, (31 Mei 2016) di pemakaman terpadu Al-Azhar Memorial Garden mengingatkan kembali hakikat dan makna kehidupan yang hakiki.

Al-Azhar Memorial Garden adalah pemakaman yang dikhususkan untuk umat Islam dan dikelola oleh Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar. Satu-satunya pemakaman terpadu yang mengusung konsep sesuai syariat Islam.

SMARTPHONE tahan air dan debu sebelumnya memang sudah ada. Tapi maaf.. yang sekaligus tahan benturan belum ada, loh. Pertanyaannya sebenarnya cukup sederhana. Memang penting ya, punya smartphone yang tahan benturan?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, saya mau cerita dulu. Ada kasus seperti ini, misalnya kamu baru saja beli smartphone canggih seharga satu sepeda motor. Sekarang itu ya, smartphone dengan harga mahal sudah tidak heran lagi dengan banyak merek terkenal, hadir dengan fitur dan fungsinya yang dapat kamu andalkan sehari-hari.

Suatu hari, tiba-tiba smartphone kamu terjatuh, apalagi kalau jatuhnya di atas keramik atau aspal pas lagi naik motor. Apa yang terjadi kira-kira? Ya, biasnya pasti retak atau pecah layarnya. Kamu kemudian panik dan buru-buru segera membawanya ke service center.

SEBENTAR lagi kita akan memasuki bulan suci puasa atau Ramadhan. Umumnya, saat bulan puasa hampir semua restoran atau tempat makan penuh dengan acara buka bersama atau bukber. Apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta. Nah, bagi kamu yang bingung cari tempat buka puasa yang asyik dengan menu lezat, bisa simak postingan artikel saya berikut ini.


Adalah restoran atau tempat makan SUKIYA. Meskipun sekelas restoran, tapi jangan salah harga makanan di sini bersahabat semua. Dijamin tidak membuat kantong bolong alias kanker (kantong-kering).

Sesuai dengan namanya, SUKIYA, adalah restoran Jepang “Gyudon” (Beef Bowl). Kalau masih ada yang belum tau apa itu Gyudon atau Beef Bowl, menurut Wikipedia adalah makanan Jepang jenis donburi, berupa semangkuk nasi putih yang di atasnya diletakkan irisan daging sapi tipis dan bawang bombay yang sudah dimasak dengan kecap asin dan gula. Sebagai penyedap, di atasnya sering ditambahkan asinan jahe (benishoga), campuran rempah dan cabai yang disebut shichimi, atau telur ayam mentah sesuai dengan selera.