SESEKALI makan di luar itu perlu, loh. Kadang-kadang saya bingung atau bosan makan dengan menu yang itu-itu saja. Bagi saya, makan bukan hanya sekadar makan. Memilih tempat makan yang bagus menurut ahli sedikitnya harus terpenuhi satu di antara tiga unsur ini. Pertama, tempatnya harus bagus. Kedua, pelayanan atau service-nya harus memuaskan dan ketiga menu makanan dan minumannya harus enak. Kalau satu di antara ke-tiga unsur tersebut sudah terpenuhi, maka tempat makan atau restaurant tersebut bisa disebut sebagai tempat makan idaman.


Melihat tempatnya yang cozy alias nyaman banget, pantas saja tempat ini disebut dengan Batik Lounge. Berada di kawasan elit Grand Kemang, Jl. Kemang Raya 2H, Jakarta Selatan, Batik Lounge menawarkan satu konsep yang berbeda.

Memasuki tempat ini, nuansa klasik begitu terasa dari sisi interior baik indoor maupun outdoor. Tak hanya itu, di setiap sudut meja terpasang gelas minyak lilin yang sangat romantis. Cocok bagi kamu yang ingin menyatakan cinta kepada orang yang kamu cintai.

Boleh juga sekadar bernostalgia dengan pasangan. Alunan musik sayup-sayup terdengar sembari menikmati hidangan makanan dan minuman yang tersaji di atas meja. Sebuah tempat makan yang sempurna. Kamu juga bisa memilih mau makan di dalam atau luar ruangan.

Bagi kamu yang suka berburu Wi-Fi kenceng alias Wi-Fi hunter :) tempat ini juga rekomendasi banget. Zaman sekarang gitu, loh. Tanpa Wi-Fi bagaikan makanan tanpa garam. Tapi bukan sekadar ada Wi-Fi, harus jaringan internet yang benar-benar kencang.

Ketika saya mencoba download aplikasi di iPhone saya yang besarnya di atas 50 MB sembari ngobrol tidak sampai menunggu waktu satu menit sudah terdownload. Benar-benar cepat. Sayangnya, untuk colokan listrik hanya ada di pojokan-pojokan bangku. Masih belum tersedia di semua tempat duduk yang mudah terjangkau.


Selasa malam 13 September 2016 saya dan anggota Kelas Blogger makan dan minum di Batik Lounge. Saya sendiri udah mencari tau menu makanan favorit di sini apa. Tak tanggung-tanggung langsung tanya pada chef-nya. Katanya, ada dua makanan yang biasa dan paling banyak di pesan oleh pelanggan, yakni: Mie titi dan nasi goreng merah Makassar yang anti mainstream. Kamu harus coba.

Mie titi sedikit agak kermes rasa mie-nya. Setelah saya kasih sambal dengan sedikit perasan jeruk nipis, hem.. rasanya benar-benar menari dalam lidah. Tidak lagi goyang lidah, karena itu sudah biasa, bro. Makan mie titi kata Kang Arul sang pecinta kuliner olahan jengkol yang katanya dosen tapi jarang ngajar :) harus dimakan dalam kondisi masih hangat-hangat gitu.

Untuk minumnya sendiri, saya sengaja memilih menu batik orchard, karena Icha suka dengan hiasan dua buah leci di atasnya yang sangat menggoda. Perpaduan dari buah leci, daun mint, jus apel, lemon juice, leci sirup dan soda. I like it, rasanya benar-benar nendang sampai ubun-ubun bikin nyengir dan melek.

Selain menu tersebut di atas kamu juga bisa mencoba menu lain seperti: Bruscheta, Duckaglio, Chicken Steak, Johndori, Padthai, Jamur Enoki, Chicken Mango Salad, Summer Salad, Gold Moon, Gummy Coolin atau Fantasi Liberty. Tak hanya makanan khas nusantara, makan western dan Asia pun ada di Batik Lounge and Terrace.

Oh iya, mengapa namanya menggunakan Batik? Selain karena tempatnya yang Indonesia banget menurut Pak Ferry Arianto, selaku Marketing Promotion, karena masih satu group dengan Lion Grup. Di sini ada penawaran menarik selain potongan diskon makanan kamu juga bisa mendapatkan potongan diskon sebesar 20% jika melakukan pemesanan tiket Batik.

Kamu bisa datang ke sini mulai dari jam 10 pagi sampai jam 1 malam. Bila weekend, bisa sampai jam 2 malam. Setiap malam ada performance live music bisa request juga minta dinyanyikan lagu apa. Batik Lounge terbilang masih baru, menurut pengakuan chef yang saya ajak ngobrol belum buka cabang di tempat lain. Tanggal 17 kemarin, genap memasuki usianya yang ke-2 tahun.

Kembali ke pembuka artikel atau postingan ini. Tempat ini tidak hanya memenuhi satu dari tiga unsur untuk bisa dikatakan sebagai tempat makan atau restaurant idaman yang bagus, tapi ketiga unsur semuanya sudah terpenuhi, mulai dari tempatnya, service atau pelayanannya dan cita-rasa makanan yang lezat sesuai dengan lidah orang Indonesia. Menurut saya, sudah sesuai dengan harga makanan yang rata-rata 80K ke atas. Jika saya diminta berapa bintang dari maksimal lima bintang, saya memberi empat bintang untuk restoran ini. Akhir kata salam blogger. ● Dede Ariyanto