Thursday, 29 September 2016
Andai Boneka Annabelle Dipeluk Seperti Boneka Pokojang
SIAPA yang tidak suka dengan boneka? Anak-anak sangat menyukai sekali dengan boneka. Tapi, jika boneka itu adalah boneka Annabelle, apakah anak-anak juga masih suka? Pasti tidak semua anak-anak suka. Mereka akan berfikir dua kali, bahkan meminta dijauhkan jauh-jauh dari hadapannya.
Boneka Annabelle sosoknya memang sangat mengerikan dan menyeramkan sekali. Tidak hanya itu, boneka Annabelle konon sudah dirasuki oleh roh jahat yang bisa membahayakan para pemiliknya. Itu yang membuat boneka Annabelle memiliki kemampuan magic. Tidak hanya bisa menghilang dan berpindah-pindah tempat, tapi juga mampu berbuat lebih dari itu. Seram!? Iya. Bagi yang sudah nonton film Annabelle pasti sudah mengenal sekali apa dan bagaimana sosok boneka Annabelle.
Setelah dua tahun berlalu, sejak pemutaran film Annabelle tahun 2014, jujur saya belum menemukan tandingan atau penyeimbang dari sosok boneka Annabelle. Sebagaimana yang kita pahami dalam hidup, semua tercipta saling berpasang-pasangan. Semestinya ada sosok boneka yang memiliki karakter baik untuk mengimbangi boneka Annabelle.
Pendapat atau pandangan saya ternyata tidak benar dan terbukti setelah menghadiri acara yang diselenggarakan oleh MamyPoko bertempat di Mall Central Park, Jakarta, Kamis, 22 (September 2016).
Di sana saya menemukan sosok boneka besar putih bernama boneka Pokojang. Tidak hanya lucu, menggemaskan, tapi juga baik hati. Bagaimana tidak, setiap pengunjung yang melakukan satu kali pelukan dengan boneka Pokojang sama dengan menyumbang satu popok sekali pakai MamyPoko untuk anak-anak yatim piatu. Itu artinya, secara tidak langsung sudah melakukan donasi popok kepada Yayasan Sayap Ibu hanya dengan memeluk boneka Pokojang.
Bagaimana semua itu bisa terjadi? Jika di dalam boneka Annabelle terdapat roh jahat, beda dengan boneka Pokojang. Di dalam tubuh boneka Pokojang terdapat 'roh suci' yang mengajak untuk selalu berbagi kebaikan. Di dalam boneka Pokojang ada sensor pengukur pelukan yang disebut dengan hug meter sensor. Maka tidak mengherankan, jika boneka yang merepresentasikan arti seutuhnya MamyPoko ini memiliki nama lengkap boneka Pokojang Hug Meter.
Prinsip kerja dari hug meter sensor tersebut saat saya tanyakan kepada panitia penyelenggara, intinya ada pada alat sensor yang ada di dalam boneka Pokojang. Apabila ada pengunjung Pokojang Land yang melakukan pelukan dengan boneka Pokojang, maka alat sensor di dalam boneka akan mencatat 1 (satu) angka. Jumlah angka pelukan yang sudah tercatat akan terus diakumulasi dengan jumlah pelukan pengunjung setelahnya sesuai hari yang sudah ditentukan.
Sejak hari pertama, Kamis, (22 September 2016) hingga sore hari Pokojang Land dibuka, kurang lebih sudah tercatat dalam sensor boneka Pokojang sebanyak 500 pelukan. Baik dari blogger, media, dan pengunjung secara keseluruhan.
Sampai dengan hari yang sudah ditentukan yakni Minggu, (25 September 2016) sudah terkumpul 15.259 pelukan. Ini artinya, anak-anak yang ada di Yayasan Sapa Ibu akan menerima popok dari MomyPoko sebanyak 15.259. Waw! sebuah angka yang tidak sedikit. Mungkin bisa didaftarkan ke Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI dengan kategori boneka yang menerima pelukan terbanyak selama tiga hari.
Sejarah Boneka Pokojang
Siapa sebenarnya boneka Pokojang ini? Boneka beruang imut yang menggemaskan Pokojang atau Poko-chan adalah sahabat terdekat bayi. Nama aslinya Poko-chan, tingginya lebih kecil dari bayi. Lahir di Jepang pada 7 Juli 1997 sesuai dengan tahun berdirinya Unicharm Indonesia.
Keahliannya atau tugasnya adalah membuat si Kecil merasa nyaman, menyanyi, menari, menari di awan, memahami perasaan si Kecil, dan tentu pandai berbicara semua bahasa tidak hanya bahasa Jepang saja.
Sejarah boneka Pokojang dimulai saat itu Nana si gadis kecil kesayangan Mamy, sering sekali menangis. Setiap Nana menangis, Mamy akan menghiburnya dengan berkata "Poko-poko-poko... Pokojang." Si Kecil Nana akan langsung berhenti menangis setiap mendengarnya.
Suatu hari, Mamy membuat boneka beruang yang lembut untuk hadiah ulang tahun Nana. Agar Nana tak sering menangis lagi. "Poko-poko-poko... Pokojang," kata Mamy ke Nana sembari memberikan boneka Pokojang.
"Hallo Pokojang. Namamu lucu sekali," kata Nana.
Mamy sangat bahagia melihat wajah gembira Nana. Sejak saat itu, mereka selalu makan bersama, tidur bersama, bermain bersama. Nana menganggap Pokojang, seperti adik kecilnya. Mereka selalu melakukan apapun bersama-sama.
Tapi kemudian, Nana semakin besar dan punya banyak teman. Nana kini tak pernah bermain lagi dengan Pokojang. Suatu hari, Nana memutuskan untuk memberikan Pokojang kepada sepupunya yang masih bayi.
Saat ia sudah besar, ia memberikan ke bayi yang lain lalu ke bayi yang lainnya lagi. Setelah berpindah-pindah, Pokojang kehilangan hidung dan telinganya. Warnanya pun, kini memudar. Pada akhirnya, Pokojang sampai ke tangan seorang wanita yang sedang mengandung.
"Pokojang," ujar wanita dengan ekspresi wajah sumringah yang tak asing dengan bonekanya dulu. Rupanya wanita itu adalah Nana yang sudah dewasa. Dengan penuh kasih, Nana kemudian memperbaiki Pokojang. Walau tak lagi mempunyai hidung dan telinga, Nana tetap menyayanginya. Nana selalu memeluk Pokojang dengan erat saat menantikan waktu persalinannya.
Kemudian, keajaiban terjadi. Berkat kasih sayang Nana yang kuat, Pokojang menjadi hidup. Pokojang berkata "Mulai sekarang, aku harus melindungi kebahagiaan Nana." Pokojang kemudian selalu menemani si Kecil. Karena telah bertemu dengan banyak bayi sebelumnya, Pokojang menjadi sangat memahami perasaan si Kecil. Dibesarkan dengan kasih-sayang yang berlimpah, kini si Kecil tumbuh semakin besar dan punya banyak teman.
"Kamu akan baik-baik saja." Ujar Pokojang sambil memandang dengan penuh rasa sayang. "Aku, ingin menjaga dan melindungi bayi-bayi di seluruh dunia, dengan cinta, dan kebaikan seperti ibu mereka. "Poko-poko-poko... Pokojang." Pokojang mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Nana, lalu pergi untuk mengunjungi bayi lain.
Wah, jadi terharu mendengar kisah lengkap boneka Pokojang. Baiklah, sekarang kita kembali ke Pokojang Land. Di Pokojang Land, selain ada boneka Pokojang yang berdiri depan pintu masuk menyambut semua pengunjung dengan ukuran sengaja dibuat besar melebihi ukuran manusia dewasa agar nyaman dipeluk oleh semua pengunjung, juga banyak beragam jenis permainan bagi si Kecil.
Di Pokojang Land, si Kecil tidak hanya bisa memeluk dan berfoto ria dengan boneka Pokojang, tapi di area Pokojang Land juga tersedia berbagai jenis permainan yang pastinya si Kecil akan suka dan betah berlama-lama di sana. Seperti permainan mandi bola berbentuk cinta dengan busa super lembut, jembatan musik Pokojang, pertunjukan boneka Pokojang, gratis cotton candy, gratis photo booth, dan permainan seru lainnya.
Acara yang digagas oleh MamyPoko Indonesia ini tidak hanya dalam bentuk event offline saja, tapi juga dalam bentuk online. Bagi yang tidak bisa datang ke acaranya bisa ikut berpartisipasi dengan cara mengirimkan foto saat memeluk si Kecil dan kemudian mengunggahnya ke media sosial bisa ke Instagram, Twitter, atau Facebook. Sistem akan otomatis mencatat 1 foto pelukan = 1 popok donasi untuk anak yatim piatu Yayasan Sayap Ibu.
Jangan lupa, sertakan juga hashtag atau simbol tagar #mamypokolovetouch. Dengan begitu, sang Mamy dan si Kecil pun sudah turut berdonasi satu popok buat anak-anak yatim piatu di Yayasan Sayap Ibu. Tidak disangka, foto memeluk si Kecil yang diunggah ke media sosial tercatat sebanyak 9077.
Arti Sebuah Pelukan
Mengapa MamyPoko Indonesia mengangkat tema MamyPoko Love Touch? Ini karena MamyPoko menyadari arti pentingnya sebuah pelukan buat si Kecil. Pelukan tidak hanya sekadar ekspresi cinta penuh kekuatan, yang mampu memberi kebahagiaan untuk semua yang mendapatkannya. Tetapi juga mampu memberikan ketenangan, kedamaian, kenyamanan dan perasaan bahagia buat si Kecil.
Sayangnya di zaman yang serba modern dan maju ini, sudah mulai banyak Mamy Indonesia yang melupakan pelukan terhadap si Kecil. Banyak faktor yang tentu menyebabkan semua itu. Bisa karena kesibukan sebagai wanita karir, di mana status seorang perempuan sama di hadapan hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) dengan laki-laki, tidak ada perbedaan.
Untuk itu MamyPoko sangat peduli dan mengajak semua warga Indonesia untuk kembali melakukan pelukan setiap harinya kepada si Kecil, walau hanya dilakukan dalam durasi singkat lima menit saja. Seperti yang sudah dicontohkan oleh ibu muda yang satu ini, Laura Basuki, aktris dan model dalam serangkaian talkshow bertempat di Pokojang Land membagi pengalamannya tentang arti pentingnya pelukan bagi si Kecil Kamis, (22 September 2016).
Laura Basuki menjelaskan arti pentingnya pelukan lebih dari ekspresi cinta orang tua terhadap anaknya. “Cinta sudah pasti ada, pelukan adalah bonus dari cinta yang memberikan ketenangan,” katanya.
Pelukan bagi Laura sudah menjadi kebiasaan. Sejak putranya, Owen Gani Sandjaja (8 Bulan), lahir, Laura sering memberikan sentuhan dan pelukan skin to skin. Kebiasaan tersebut membuat Owen lebih tenang, bahkan bisa meredakan demam. “Pelukan penting sekali dan sentuhan ibu kepada bayinya sangat berdampak terhadap anak,” lanjutnya.
Menurut Laura, sesibuk apa pun ibu yang bekerja, berkarier, atau banyak sekali pekerjaan lain untuk menghidupi keluarga, anak tetap butuh perhatian utuh dari ibu. “Anak tidak selalu perlu materi, tapi mereka juga butuh perhatian. Pagi sebelum pergi bekerja, ibu bisa peluk, mengobrol, bermanjaan, itu sudah sangat berarti untuk anak. Beda rasanya kalau anak dipeluk sayang dengan ibunya sendiri, anak hafal aroma tubuh kita, detak jantung kita, walau hanya lima menit berpelukan itu sangat berarti.”
Laura juga mengapresiasi aksi berbagi popok untuk balita yatim piatu yang digagas oleh Unicharm Indonesia dalam rangkaian kegiatan #mamypokolovetouch.
Menurut ibu satu anak ini, berbagi pelukan bersama Pokojang di Pokojang Land MamyPoko merupakan aksi sederhana yang sangat berarti untuk orang lain. “Sebenarnya memeluk adalah hal lumrah, ibu biasa memeluk anak, namun jika dengan memeluk kita bisa memberikan satu popok untuk balita yatim piatu, hal kecil ini sangat berarti untuk orang lain. Barangkali hal biasa untuk kita, tapi bagi orang lain yang membutuhkan perhatian kita ini akan sangat berarti,” katanya.
Dalam acara talkshow juga dihadiri oleh narasumber lain yang tak kalah hebat, mereka adalah: Masaaki Takahashi, Presiden Director PT Unicharm Indonesia. Irma Dwi Oktaviani, Senior Brand Manager PT Unicharm Indonesia. Dr. Titi Lestari Sugito Sp.KK (K), Penasihat Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski). Dan Ria Miranda, Fashion Designer.
Berdasarkan studi dari Unicharm Jepang berkolaborasi dengan Profesor Hideki Ohira dari Nagoya University Jepang terhadap ibu dan bayi usia dini antara usia tiga hingga lima bulan, menunjukkan keampuhan sentuhan orang tua pada anaknya. Studi tersebut dilakukan untuk memverifikasi mengenai interaksi pelukan ibu dan bayi dalam posisi menggendong bayi guna mempelajari hubungan antara pelukan ibu terhadap perasaan nyaman, serta perasaan bahagia melalui pengukuran denyut jantung .
Studi membandingkan pelukan yang diberikan oleh ibu kepada bayi dengan bernapas normal dan dengan bernapas dalam-dalam. Ketika ibu bernapas dalam, pelan, dan intens, terjadi penurunan interval denyut jantung yang menimbulkan peningkatan rasa tenang dan rileks hingga tiga kali lipat dibandingkan jika ibu memeluk bayi sambil bernapas biasa.
Selain itu studi ini membandingkan efek rasa nyaman dan bahagia yang timbul sebelum dan setelah ibu memeluk bayinya. Setelah berpelukan, efek rasa nyaman dan bahagia meningkat menjadi sampai dengan 106% dibandingkan dari kondisi sebelum berpelukan. Fenomena peningkatan kenyaman dan kebahagiaan ini tidak hanya terjadi pada hanya salah satu pihak saja melainkan kepada keduanya yaitu ibu dan bayinya.
Pelukan adalah ekspresi cinta penuh kekuatan yang mampu memberi kebahagiaan untuk semua yang mendapatkannya. Tak hanya memberikan kebahagiaan, pelukan pun berdampak pada kondisi kulit. Menurut dr. Titi Lestari Sugito, Sp.KK (K), Penasihat Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski), kulit adalah cerminan dari semua respons dari dalam tubuh. “Respons psikis akan tecermin di kulit. Jika psikis sehat, kulit pun sehat,” ujarnya.
Ketua Perdoski (2008-2011) itu menjelaskan, pada kulit terdapat banyak saraf sensorik sehingga sentuhan pada kulit akan memberikan rangsangan secara psikologis kepada anak. Melalui sentuhan atau pelukan anak akan merasa disayang, nyaman, aman, inilah yang membuat sentuhan atau pelukan berdampak pada psikologi anak. “Sentuhan, love touch, kepada bayi sangat berpengaruh ke kulit. Melalui saraf sensoris kulit akan merangsang efek psikologis bayi, kemudian tecermin kembali pada kulit. Bayi yang nyaman, aman, merasa disayang, tampak melalui kulit. Tandanya kulit sehat, berseri, cerah, bersih, tidak kusam, tidak pucat, lembut saat disentuh, kenyal, halus, tidak bersisik,” tuturnya.
Selain melalui pelukan dan sentuhan, lanjut dr. Titi, psikis bayi yang sehat juga bisa didapatkan dari perawatan kulit bayi yang tepat. “Yang terpenting adalah terjaga kebersihannya dan kulitnya terproteksi,” katanya.
Melalui rangkaian kegiatan #mamypokolovetouch, berbagi pelukan, inspirasi, dan pengetahuan, Unicharm mengharapkan keluarga Indonesia terinspirasi untuk mengoptimalkan kualitas hidup keluarga dengan berbagi sentuhan dan pelukan cinta kepada anak balitanya.
“MampyPoko memahami betapa pentingnya pelukan lembut untuk si kecil. Dengan bahan selembut kapas, MamyPoko memberikan sentuhan cinta sekaligus memeluk lembut kulit si kecil,” ungkap Irma Dwi Oktaviani, Senior Brand Manager PT Unicharm Indonesia.
Terimakasih banyak saya ucapkan kepada MamyPoko Indonesia dan komunitas Blogger Crony yang sudah memberikan ilmu dan manfaat tak terhingga ini melalui serangkaian acara dan aksi yang bermanfaat dan menginspirasi masyarakat Indonesia. Akhir kata, seandainya saja boneka Annabelle dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan cinta, tentu akan jadi boneka baik seperti boneka Pokojang. Bagaimana menurut Anda? ● Dede Ariyanto
Boneka Annabelle sosoknya memang sangat mengerikan dan menyeramkan sekali. Tidak hanya itu, boneka Annabelle konon sudah dirasuki oleh roh jahat yang bisa membahayakan para pemiliknya. Itu yang membuat boneka Annabelle memiliki kemampuan magic. Tidak hanya bisa menghilang dan berpindah-pindah tempat, tapi juga mampu berbuat lebih dari itu. Seram!? Iya. Bagi yang sudah nonton film Annabelle pasti sudah mengenal sekali apa dan bagaimana sosok boneka Annabelle.
Infografis Dengan Selfie Bisa Sumbang Satu Popok.
Setelah dua tahun berlalu, sejak pemutaran film Annabelle tahun 2014, jujur saya belum menemukan tandingan atau penyeimbang dari sosok boneka Annabelle. Sebagaimana yang kita pahami dalam hidup, semua tercipta saling berpasang-pasangan. Semestinya ada sosok boneka yang memiliki karakter baik untuk mengimbangi boneka Annabelle.
Pendapat atau pandangan saya ternyata tidak benar dan terbukti setelah menghadiri acara yang diselenggarakan oleh MamyPoko bertempat di Mall Central Park, Jakarta, Kamis, 22 (September 2016).
Di sana saya menemukan sosok boneka besar putih bernama boneka Pokojang. Tidak hanya lucu, menggemaskan, tapi juga baik hati. Bagaimana tidak, setiap pengunjung yang melakukan satu kali pelukan dengan boneka Pokojang sama dengan menyumbang satu popok sekali pakai MamyPoko untuk anak-anak yatim piatu. Itu artinya, secara tidak langsung sudah melakukan donasi popok kepada Yayasan Sayap Ibu hanya dengan memeluk boneka Pokojang.
Laura Basuki Tak Ingin Ketinggalan Memeluk Boneka Pokojang.
Bagaimana semua itu bisa terjadi? Jika di dalam boneka Annabelle terdapat roh jahat, beda dengan boneka Pokojang. Di dalam tubuh boneka Pokojang terdapat 'roh suci' yang mengajak untuk selalu berbagi kebaikan. Di dalam boneka Pokojang ada sensor pengukur pelukan yang disebut dengan hug meter sensor. Maka tidak mengherankan, jika boneka yang merepresentasikan arti seutuhnya MamyPoko ini memiliki nama lengkap boneka Pokojang Hug Meter.
Prinsip kerja dari hug meter sensor tersebut saat saya tanyakan kepada panitia penyelenggara, intinya ada pada alat sensor yang ada di dalam boneka Pokojang. Apabila ada pengunjung Pokojang Land yang melakukan pelukan dengan boneka Pokojang, maka alat sensor di dalam boneka akan mencatat 1 (satu) angka. Jumlah angka pelukan yang sudah tercatat akan terus diakumulasi dengan jumlah pelukan pengunjung setelahnya sesuai hari yang sudah ditentukan.
Sejak hari pertama, Kamis, (22 September 2016) hingga sore hari Pokojang Land dibuka, kurang lebih sudah tercatat dalam sensor boneka Pokojang sebanyak 500 pelukan. Baik dari blogger, media, dan pengunjung secara keseluruhan.
Sampai dengan hari yang sudah ditentukan yakni Minggu, (25 September 2016) sudah terkumpul 15.259 pelukan. Ini artinya, anak-anak yang ada di Yayasan Sapa Ibu akan menerima popok dari MomyPoko sebanyak 15.259. Waw! sebuah angka yang tidak sedikit. Mungkin bisa didaftarkan ke Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI dengan kategori boneka yang menerima pelukan terbanyak selama tiga hari.
Infografis Terkumpulnya 15.259 Pelukan.
Sejarah Boneka Pokojang
Siapa sebenarnya boneka Pokojang ini? Boneka beruang imut yang menggemaskan Pokojang atau Poko-chan adalah sahabat terdekat bayi. Nama aslinya Poko-chan, tingginya lebih kecil dari bayi. Lahir di Jepang pada 7 Juli 1997 sesuai dengan tahun berdirinya Unicharm Indonesia.
Keahliannya atau tugasnya adalah membuat si Kecil merasa nyaman, menyanyi, menari, menari di awan, memahami perasaan si Kecil, dan tentu pandai berbicara semua bahasa tidak hanya bahasa Jepang saja.
Sejarah boneka Pokojang dimulai saat itu Nana si gadis kecil kesayangan Mamy, sering sekali menangis. Setiap Nana menangis, Mamy akan menghiburnya dengan berkata "Poko-poko-poko... Pokojang." Si Kecil Nana akan langsung berhenti menangis setiap mendengarnya.
Suatu hari, Mamy membuat boneka beruang yang lembut untuk hadiah ulang tahun Nana. Agar Nana tak sering menangis lagi. "Poko-poko-poko... Pokojang," kata Mamy ke Nana sembari memberikan boneka Pokojang.
"Hallo Pokojang. Namamu lucu sekali," kata Nana.
Mamy sangat bahagia melihat wajah gembira Nana. Sejak saat itu, mereka selalu makan bersama, tidur bersama, bermain bersama. Nana menganggap Pokojang, seperti adik kecilnya. Mereka selalu melakukan apapun bersama-sama.
Tapi kemudian, Nana semakin besar dan punya banyak teman. Nana kini tak pernah bermain lagi dengan Pokojang. Suatu hari, Nana memutuskan untuk memberikan Pokojang kepada sepupunya yang masih bayi.
Boneka Pokojang Teman Setia si Kecil.
Saat ia sudah besar, ia memberikan ke bayi yang lain lalu ke bayi yang lainnya lagi. Setelah berpindah-pindah, Pokojang kehilangan hidung dan telinganya. Warnanya pun, kini memudar. Pada akhirnya, Pokojang sampai ke tangan seorang wanita yang sedang mengandung.
"Pokojang," ujar wanita dengan ekspresi wajah sumringah yang tak asing dengan bonekanya dulu. Rupanya wanita itu adalah Nana yang sudah dewasa. Dengan penuh kasih, Nana kemudian memperbaiki Pokojang. Walau tak lagi mempunyai hidung dan telinga, Nana tetap menyayanginya. Nana selalu memeluk Pokojang dengan erat saat menantikan waktu persalinannya.
Kemudian, keajaiban terjadi. Berkat kasih sayang Nana yang kuat, Pokojang menjadi hidup. Pokojang berkata "Mulai sekarang, aku harus melindungi kebahagiaan Nana." Pokojang kemudian selalu menemani si Kecil. Karena telah bertemu dengan banyak bayi sebelumnya, Pokojang menjadi sangat memahami perasaan si Kecil. Dibesarkan dengan kasih-sayang yang berlimpah, kini si Kecil tumbuh semakin besar dan punya banyak teman.
"Kamu akan baik-baik saja." Ujar Pokojang sambil memandang dengan penuh rasa sayang. "Aku, ingin menjaga dan melindungi bayi-bayi di seluruh dunia, dengan cinta, dan kebaikan seperti ibu mereka. "Poko-poko-poko... Pokojang." Pokojang mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Nana, lalu pergi untuk mengunjungi bayi lain.
*****
Wah, jadi terharu mendengar kisah lengkap boneka Pokojang. Baiklah, sekarang kita kembali ke Pokojang Land. Di Pokojang Land, selain ada boneka Pokojang yang berdiri depan pintu masuk menyambut semua pengunjung dengan ukuran sengaja dibuat besar melebihi ukuran manusia dewasa agar nyaman dipeluk oleh semua pengunjung, juga banyak beragam jenis permainan bagi si Kecil.
Di Pokojang Land, si Kecil tidak hanya bisa memeluk dan berfoto ria dengan boneka Pokojang, tapi di area Pokojang Land juga tersedia berbagai jenis permainan yang pastinya si Kecil akan suka dan betah berlama-lama di sana. Seperti permainan mandi bola berbentuk cinta dengan busa super lembut, jembatan musik Pokojang, pertunjukan boneka Pokojang, gratis cotton candy, gratis photo booth, dan permainan seru lainnya.
Acara yang digagas oleh MamyPoko Indonesia ini tidak hanya dalam bentuk event offline saja, tapi juga dalam bentuk online. Bagi yang tidak bisa datang ke acaranya bisa ikut berpartisipasi dengan cara mengirimkan foto saat memeluk si Kecil dan kemudian mengunggahnya ke media sosial bisa ke Instagram, Twitter, atau Facebook. Sistem akan otomatis mencatat 1 foto pelukan = 1 popok donasi untuk anak yatim piatu Yayasan Sayap Ibu.
Jangan lupa, sertakan juga hashtag atau simbol tagar #mamypokolovetouch. Dengan begitu, sang Mamy dan si Kecil pun sudah turut berdonasi satu popok buat anak-anak yatim piatu di Yayasan Sayap Ibu. Tidak disangka, foto memeluk si Kecil yang diunggah ke media sosial tercatat sebanyak 9077.
Infografis Dengan Selfie Bisa Sumbang Satu Popok.
Arti Sebuah Pelukan
Mengapa MamyPoko Indonesia mengangkat tema MamyPoko Love Touch? Ini karena MamyPoko menyadari arti pentingnya sebuah pelukan buat si Kecil. Pelukan tidak hanya sekadar ekspresi cinta penuh kekuatan, yang mampu memberi kebahagiaan untuk semua yang mendapatkannya. Tetapi juga mampu memberikan ketenangan, kedamaian, kenyamanan dan perasaan bahagia buat si Kecil.
Sayangnya di zaman yang serba modern dan maju ini, sudah mulai banyak Mamy Indonesia yang melupakan pelukan terhadap si Kecil. Banyak faktor yang tentu menyebabkan semua itu. Bisa karena kesibukan sebagai wanita karir, di mana status seorang perempuan sama di hadapan hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) dengan laki-laki, tidak ada perbedaan.
Untuk itu MamyPoko sangat peduli dan mengajak semua warga Indonesia untuk kembali melakukan pelukan setiap harinya kepada si Kecil, walau hanya dilakukan dalam durasi singkat lima menit saja. Seperti yang sudah dicontohkan oleh ibu muda yang satu ini, Laura Basuki, aktris dan model dalam serangkaian talkshow bertempat di Pokojang Land membagi pengalamannya tentang arti pentingnya pelukan bagi si Kecil Kamis, (22 September 2016).
Laura Basuki menjelaskan arti pentingnya pelukan lebih dari ekspresi cinta orang tua terhadap anaknya. “Cinta sudah pasti ada, pelukan adalah bonus dari cinta yang memberikan ketenangan,” katanya.
Pelukan bagi Laura sudah menjadi kebiasaan. Sejak putranya, Owen Gani Sandjaja (8 Bulan), lahir, Laura sering memberikan sentuhan dan pelukan skin to skin. Kebiasaan tersebut membuat Owen lebih tenang, bahkan bisa meredakan demam. “Pelukan penting sekali dan sentuhan ibu kepada bayinya sangat berdampak terhadap anak,” lanjutnya.
Menurut Laura, sesibuk apa pun ibu yang bekerja, berkarier, atau banyak sekali pekerjaan lain untuk menghidupi keluarga, anak tetap butuh perhatian utuh dari ibu. “Anak tidak selalu perlu materi, tapi mereka juga butuh perhatian. Pagi sebelum pergi bekerja, ibu bisa peluk, mengobrol, bermanjaan, itu sudah sangat berarti untuk anak. Beda rasanya kalau anak dipeluk sayang dengan ibunya sendiri, anak hafal aroma tubuh kita, detak jantung kita, walau hanya lima menit berpelukan itu sangat berarti.”
Laura juga mengapresiasi aksi berbagi popok untuk balita yatim piatu yang digagas oleh Unicharm Indonesia dalam rangkaian kegiatan #mamypokolovetouch.
Menurut ibu satu anak ini, berbagi pelukan bersama Pokojang di Pokojang Land MamyPoko merupakan aksi sederhana yang sangat berarti untuk orang lain. “Sebenarnya memeluk adalah hal lumrah, ibu biasa memeluk anak, namun jika dengan memeluk kita bisa memberikan satu popok untuk balita yatim piatu, hal kecil ini sangat berarti untuk orang lain. Barangkali hal biasa untuk kita, tapi bagi orang lain yang membutuhkan perhatian kita ini akan sangat berarti,” katanya.
Dalam acara talkshow juga dihadiri oleh narasumber lain yang tak kalah hebat, mereka adalah: Masaaki Takahashi, Presiden Director PT Unicharm Indonesia. Irma Dwi Oktaviani, Senior Brand Manager PT Unicharm Indonesia. Dr. Titi Lestari Sugito Sp.KK (K), Penasihat Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski). Dan Ria Miranda, Fashion Designer.
Berdasarkan studi dari Unicharm Jepang berkolaborasi dengan Profesor Hideki Ohira dari Nagoya University Jepang terhadap ibu dan bayi usia dini antara usia tiga hingga lima bulan, menunjukkan keampuhan sentuhan orang tua pada anaknya. Studi tersebut dilakukan untuk memverifikasi mengenai interaksi pelukan ibu dan bayi dalam posisi menggendong bayi guna mempelajari hubungan antara pelukan ibu terhadap perasaan nyaman, serta perasaan bahagia melalui pengukuran denyut jantung .
Studi membandingkan pelukan yang diberikan oleh ibu kepada bayi dengan bernapas normal dan dengan bernapas dalam-dalam. Ketika ibu bernapas dalam, pelan, dan intens, terjadi penurunan interval denyut jantung yang menimbulkan peningkatan rasa tenang dan rileks hingga tiga kali lipat dibandingkan jika ibu memeluk bayi sambil bernapas biasa.
Selain itu studi ini membandingkan efek rasa nyaman dan bahagia yang timbul sebelum dan setelah ibu memeluk bayinya. Setelah berpelukan, efek rasa nyaman dan bahagia meningkat menjadi sampai dengan 106% dibandingkan dari kondisi sebelum berpelukan. Fenomena peningkatan kenyaman dan kebahagiaan ini tidak hanya terjadi pada hanya salah satu pihak saja melainkan kepada keduanya yaitu ibu dan bayinya.
Pelukan adalah ekspresi cinta penuh kekuatan yang mampu memberi kebahagiaan untuk semua yang mendapatkannya. Tak hanya memberikan kebahagiaan, pelukan pun berdampak pada kondisi kulit. Menurut dr. Titi Lestari Sugito, Sp.KK (K), Penasihat Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski), kulit adalah cerminan dari semua respons dari dalam tubuh. “Respons psikis akan tecermin di kulit. Jika psikis sehat, kulit pun sehat,” ujarnya.
Sesi Talkshow di Pokojang Land.
Ketua Perdoski (2008-2011) itu menjelaskan, pada kulit terdapat banyak saraf sensorik sehingga sentuhan pada kulit akan memberikan rangsangan secara psikologis kepada anak. Melalui sentuhan atau pelukan anak akan merasa disayang, nyaman, aman, inilah yang membuat sentuhan atau pelukan berdampak pada psikologi anak. “Sentuhan, love touch, kepada bayi sangat berpengaruh ke kulit. Melalui saraf sensoris kulit akan merangsang efek psikologis bayi, kemudian tecermin kembali pada kulit. Bayi yang nyaman, aman, merasa disayang, tampak melalui kulit. Tandanya kulit sehat, berseri, cerah, bersih, tidak kusam, tidak pucat, lembut saat disentuh, kenyal, halus, tidak bersisik,” tuturnya.
Selain melalui pelukan dan sentuhan, lanjut dr. Titi, psikis bayi yang sehat juga bisa didapatkan dari perawatan kulit bayi yang tepat. “Yang terpenting adalah terjaga kebersihannya dan kulitnya terproteksi,” katanya.
Melalui rangkaian kegiatan #mamypokolovetouch, berbagi pelukan, inspirasi, dan pengetahuan, Unicharm mengharapkan keluarga Indonesia terinspirasi untuk mengoptimalkan kualitas hidup keluarga dengan berbagi sentuhan dan pelukan cinta kepada anak balitanya.
“MampyPoko memahami betapa pentingnya pelukan lembut untuk si kecil. Dengan bahan selembut kapas, MamyPoko memberikan sentuhan cinta sekaligus memeluk lembut kulit si kecil,” ungkap Irma Dwi Oktaviani, Senior Brand Manager PT Unicharm Indonesia.
Terimakasih banyak saya ucapkan kepada MamyPoko Indonesia dan komunitas Blogger Crony yang sudah memberikan ilmu dan manfaat tak terhingga ini melalui serangkaian acara dan aksi yang bermanfaat dan menginspirasi masyarakat Indonesia. Akhir kata, seandainya saja boneka Annabelle dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan cinta, tentu akan jadi boneka baik seperti boneka Pokojang. Bagaimana menurut Anda? ● Dede Ariyanto
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Viva Blog
Populer Post
-
UDAH BIASA kalo misalnya setiap menjelang tahun baru selain disambut pesta kembang api meriah di seluruh langit dunia dengan suka cita ada ...
-
TERLETAK di lahan seluas 3,2 hektare. Apartemen di Surabaya Klaska Residence ini sudah siap huni dan sudah serah terima sejak bulan Juli 20...
-
KADANG kita rindu suasana damai, tenang dan sejuknya perkampungan. Apalagi buat kalian yang biasa tinggal di kota besar seperti Jakarta. Se...
-
JIKA kalian lagi ada di Rawajati-Jakarta, sempatkanlah untuk mampir ke Kampung Berseri ASTRA (KBA). Sesuai namanya, perkampungan di tengah ...
-
DULU orang nggak pernah membayangkan dan menyangka kalau negara yang tandus, gersang, dan kering saja bisa terjadi turun salju. Ternyata, ...
-
KADANG kalo kita mau extend menginap di hotel tuh suka dilema, ya. Di satu sisi, sayang banget sama duit yang Udah kita keluarin, kecuali d...
-
BEBERES rumah dan membantu pekerjaan istri di rumah selain mulia juga punya sisi nilai ibadah , lho! 😍 Makanya, para suami jangan merasa g...
-
UDAH mau weekend aja nih guys. Biasanya, kalo weekend gini kalian ngapain aja sih. Penasaran nih bestie? 😅 Biar aku tebak mungkin ada yang...
-
BUAT kalian, mungkin ada yang belum paham apa itu pro player ? Mungkin juga ada yang sudah tau pro player itu apa. Buat yang belum tau, se...
-
ZAMAN yang sudah serba digital dan canggih seperti sekarang ini, memudahkan kehidupan manusia dalam segala hal tak terkecuali tentang keseh...
Blog Archive
-
▼
2016
(75)
-
▼
September
(7)
- Andai Boneka Annabelle Dipeluk Seperti Boneka Poko...
- Clash of Dynasty Game, Game Strategi Tanpa Repot
- OPPO F1s dan OPPO Big Bekasi
- Nge-vlog Pake OPPO F1s? Why Not!
- Batik Lounge, Bukan Hanya Sekadar Makan
- Tiga Prioritas untuk Nasabah Citi Priority
- Bazaar Indonesia Merdeka, untuk Indonesia Lebih Baik
-
▼
September
(7)
Labels
- Advertorial (13)
- Buku (16)
- Digital (18)
- Dimuat Media (65)
- Event (127)
- Gadget (56)
- Hotel (9)
- Kesehatan (25)
- Keuangan (4)
- Kuliner (13)
- Lingkungan (8)
- Lomba (5)
- Nonton (3)
- Otomotif (10)
- Pendidikan (3)
- Personal (1)
- Placement (3)
- Properti (10)
- Resensi (10)
- Travelling (26)
- Workshop (8)
Arsip Blog
- Dobel Keuntungan Beli Tiket Pesawat di SAHARA
- Temu Blogger Bareng Windy Ghemary
- Bukan Buka Puasa Biasa
- Al-Azhar Memorial Garden, Pemakaman Terpadu Sesuai Syariah Islam
- Hisense Kingkong II, Smartphone Tangguh Buat Blogger dan Traveler
- Yuk, Buka Puasa di SUKIYA Aja!
- Fokus dan Mengerti, Kunci Keselamatan Berkendara
- Beragam Fasilitas Lengkap di CitraRaya Tanggerang
- Sampoerna Academy Boarding School, Modul Pendidikan Berkarakter
- Go Internasional, Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-10
- Suryanto Hermawan, Meski Masih Hidup Tapi Sudah Membuat Makamnya Sendiri
- Makna dan Jenis Persembahan Ceng Beng
- Sejarah Tradisi Ceng Beng
- Wisata Religi Padepokan Puri Tri Agung
- Mengenal Tradisi Ceng Beng di Pangkalpinang
- Pemakaman Sentosa, Komplek Makam Terbesar di Asia Tenggara
- Museum Timah Muntok, Museum Timah Terbesar di Asia
- Pantai Parai Tenggiri yang Mempesona
- Mie Koba yang Khas dan Bersejarah
- Wisata Pangkalpinang yang Mengesankan
- Diskusi Bermartabatkah Sawit Kita?
- Hidup Sehat dan Berkenalan dengan Kudo
- Acer Liquid Z320, Bukti Cintaku untuk Dinda
- Tiga Kebaikan Alam Ada di RJ Facial Cleanser
- Double Data, Nelpon dan SMS Sepuasnya? Ya, Paket IM3 Freedom Combo, dong!
- Tiga Sensasi Naik Wahana Dragon Slide Ancol
- Tiga Syarat Nge-Blog Jadi Profesi
- Tahun Baru, Smartphone Baru, ya OPPO R7s
- Belanja Gratis 100% di Hari Harbolnas, Ya Cuma di Bilna.com
- ASUS X550ZE, Notebook Game dengan Harga Terjangkau
- Xiaomi Redmi Note 3, Berbekal Sensor Sidik Jari dan Kapasitas Baterai Besar
- DompetKu Plus, Pembayaran Mudah Era Digital
- Memperingati Hari Anti Korupsi Bersama DJBC
- Zenfone 2 Laser, Auto Focus Terbaik di Kelas Smartphone
- Ada Apa dengan #IndonesiaDigitalNation
- Apple Music Hadir di Android
- KUDO, Toko Online yang Merakyat
- Google Project Loon, Solusi Internet Daerah Terpencil
- Pengalaman ‘Tidur Bareng’ Mosquito Catcher
- BlackBerry Priv, Smartphone Pertama BlackBerry Rasa Android
- Microsoft Lumia 950 & 950 XL, Smartphone Pertama dengan OS Windows Phone 10
- Berkunjung ke Pabrik Aqua di Cianjur
- Diskusi Fasilitas Publik Bagi Masyarakat dan Sampah
- Samsung Galaxy A8, Tampil Lebih Tipis, Sasar Generasi Muda
- Ingin Kaya? Cobalah Bergabung di Asia Wisata
- Yuniana Oktoviati, Berbagi Kebaikan dengan Mendirikan Warung Shodaqoh
- Bolt! Vela - Tak Mudah Panas, Tampil Lebih Premium
- Meizu M2, Satu Tombol untuk Dua Fungsi
- LG Class, Dukung Micro-SD Hingga 2 TB
- Cegah Kerusakan Gadget dengan Stop Kontak Otomatis
- Lenovo A7000 Special Edition, Tingkatkan Spesifikasi Hardware
- Pesan Alzheimer untuk Dunia
- Apple Resmi Rilis iPhone 6S dan 6S Plus
- Lenovo Vibe Shot, Padukan Opsi Kamera Digital dan Manual
- Ciptakan Produk Sendiri dan Buatlah Inovasi
- Samsung Galaxy Note 5 - Desain Tipis, Stylus S Pen Lebih Responsif
- Advan Vandroid X7, Phablet Pertama dengan Intel Atom X3
- Dukungan Blogger dan Rilis Advan Vandroid X7
- Asus X455LD, Hadir dengan Desain ala MacBook
- Bolt PowerPhone E1, Smartphone Android 4G Termurah
- BRID Bikin Acara Bukan Buka Puasa Biasa
- GoPro Hero 4 Silver Edition, Teman Foto saat Menyelam
- Andromax R, Hadirkan Flash LED di Kamera Depan
- Sunpride, Produk dalam Negeri dari Alam Kaya Manfaat
- Asus ZenPower Power Bank Pertama Seukuran Kartu Kredit
- Blog Trip Visit Nescafé #DiBalikSecangkirKopi
- Suara.Com Berita dalam Genggaman
- Mewujudkan Impian Sebelum Pensiun
- Speedy Instan Solusi Internet Para Blogger
- Parrot AR Drone 2.0, Bisa Merekam dan Memotret di Ketinggian
- Workshop Komputer Extreme Hadir di Kediri
- IT untuk Transformasi Pembelajaran
- OPPO N1, Smartphone Impianku
- Bahaya Radiasi Ponsel Picu Kanker Otak
- Menikmati Instagram via PC
- Bukan Facebook Phone Tapi Facebook Home
- Lindungi BlackBerry dengan BlackBerry Protect
- Gaya Hidup dan Pengalaman Digital
- Tunanetra juga Bisa Internetan
- Keyboard Laser, Serasa Mengetik di Keyboard Sebenarnya
- Menjajal Microsoft Office 2013 Gratis
- Facebook Messenger Hadir di Facebook
- Ponsel dengan Kamera 41 Megapiksel
- Pelatihan Komputer Extreme
- Akun Dibajak, Jangan Panik: Recovery Password Facebook
- Ramalan Digital"
- Membuat Hotspot Pribadi di Rumah
- Subtitle, Solusi Nonton Film Barat"
- Solusi Flash Disk Gagal Format
- Workshop All About "Virus Komputer & Solution
- Aplikasi Anti Maling Untuk Laptop
- Ditekan Amerika, Situs WikiLeaks Terancam Tutup
- Server BlackBerry Ngadat, Pengguna Terganggu
- Makin Sempurna dengan Fitur Siri dan iCloud
- Mencicipi Windows 8
- Merekam Siaran Televisi
- Waspada BB Rekondisi
- Blokir Iklan di Browser
- Auto Shutdown Notebook
- Solusi Lupa Password
- Bisnis Online
- Anti Virus Gratis dari Microsoft
- Menyulap Hand Phone Menjadi iPhone
- Berkaraoke di Notebook, Bisa Kok
- Wallpaper Video Desktop di Windows 7
- Instal Maktabah Syamilah di Windows 7
- Layanan Hardisk Online
- Menyulap Windows Menjadi MAC
- Menyulap Blog Jadi Dot Com
- SMS Gratis via Internet
- Mengetik Teks Arab di Windows 7
- Menghapus Paksa Virus Bandel Windows 7
- Jual Beli Hewan Kurban Online, Bisakah?
- Pintar Memilih NetBook atau NoteBook
- Mengenal dan Membuat Gas Detector
- Kirim Kartu Lebaran Online
- Tentukan Arah Kiblat Dengan Website
- Facebook Rilis Film 'The Social Network'
- Mengapa Private Data Tersebar di Internet
- Atasi Cartridge Printer Error
- Proteksi Anak dengan Childsafe
- Remote Presentasi dengan Ponsel
- Menangkis Serangan Virus di Windows 7
- HTML 5 Dirilis Kaya Fitur dan Dukungan
- Multi Touch Windows 7 Tak Perlu Mouse dan Keyboard
- OPERA MINI 5 FINAL DIRILIS: Kecepatan Aksesnya Mengagumkan
- Menyulap XP Menjadi Windows 7
- Awas! Penculikan di Facebook
Hoaaa...baru tau sejarah boneka pokojang. Makasih infonya mas...
ReplyDeleteSama-sama Mbak Ety :)
Deletelucu ya...ada poninya,3.
ReplyDeleteSalam peluk buat pokojang.
Iya, lucu pake bingits. Salam balik katanya. :D
DeleteJadi itu sejarahnya si pokojang. Sayang kemarin ga sempat selfie kare a hug meternya sedang diperbaiki. Eh tapi aq sumbang pelukan bersama anak loh...Berkat Mas Dede saya jadi tahu sejarah pokojang.
ReplyDeleteIya bener, tapi langsung selesai dan diperbaiki, kok. Wah.. satu pelukan sangat berarti sekali bagi anak-anak yatim piatu di Yayasan Sayap Ibu. Sama-sama senang bisa saling berbagi. :)
Deletewah lengkap banget sejarah Pokojang ya.., mengharukan deh...
ReplyDeleteHuwa ha ha tisue mana tisue :P
DeleteDan anakku penggemar boneka pokojang. Tapi baru tau sejarahnya sekarang :D
ReplyDeleteBetewe, bikin gambar animasi 15.259 pelukan itu piye mas? Ajarin donk, apps-nya apa?
Alhamdulillah, ternyata menginspirasi dan belum banyak yang tau. Itu pake Photoshop, gak pake apps ;( Bisalah nanti kita saling share bareng. Apa sih yang enggak buat Horas. Jangan lupa oleh-oleh Balinya. :)
DeleteLucu banget boneka pokojang, mammy polo popoknya Fathan sama fakhira hehehe
ReplyDeleteHalo Fathan dan Fakhira, pantesan kalian imoet, lucu dan menggemaskan seperti Pokojang. :)
DeleteImut dan menggemaskan, kisahnya mengharukan. Baiklaah... catet.
ReplyDeleteBetul-betul-betul :)
DeleteHuaaaa.... kalau gituuuhhhh akuuu mau di peluk teyuuuusss.... yah yaaahhhhhh hihihihi
ReplyDeleteKebalik, kamu yang dulu pertama harus peyuk Pokojang :D
DeleteSeru ya main di Pokojang Land, anak-anak jadi betah. Ternyata sebuah pelukan banyak maknanya bagi anak. Sering berpelukan yuk dengan si kecil
ReplyDeleteIyah seru banget banyak permainan yang serba lembut, selembut MamyPoko. Nah, bener banget, tuh. Kalo udah tau manfaatnya, berpelukan buat si Kecil, mulai sekarang lebih intens lagi kalo yang jarang atau bahkan tidak pernah harus dibiasakan lagi. :)
DeleteHihi ada sejarahnya toh...
ReplyDeleteAku suka campaign ini, sesuatu yang sepele tapi besar maknanya. Jadi pengen pelukan sama si kecil
Aku setuju bangets, kampanye yang tidak hanya memperkenalkan produk tapi juga membawa inspirasi dan edukasi bagi masyarakat Indonesia akan pentingnya sebuah pelukan. :)
DeleteMakin kesini makin nambah ilmu soal meluk anak. Kalo peluk suami manfaatnya sama kaya peluk anak ga? *ehgimana
ReplyDeleteluar biasa....!
ReplyDeleteStory nya menarik sekali... Ternyata begitu ya cerita asalnya Pokojang :)
ReplyDelete