KALAU ditanya perlu apa enggak asuransi buat kendaraan kita, pasti jawabannya perlu dong! Apalagi bagi kaum urban atau yang tinggal di perkotaan, pasti perlu pake banget, tuh. Secara, sekarang ini yah, kita hati-hati kayak apapun dalam berkendaraan, yang namanya hal tak terduga itu bisa saja terjadi. Kalau bukan kita yang menabrak, kita pasti yang ditabrak. Resiko paling kecil mobil atau motor kita baret. Untuk itu, kalau boleh dibilang asuransi itu ibarat sedia payung sebelum hujan.


Hari ini, Selasa, (31 Januari 2017) aku dapat undangan dari Indonesian Social Blogpreneur (ISB) bekerjasama dengan mobil123.com Portal Otomotif No 1 melalui undangan mbak Ani Berta untuk ngobrol cantik dan ngobrol ganteng ngomongin “Perlukah Mobil dan Motor Kita Asuransikan?” bertempat di Foodism Café Jl. Taman Kemang No.14, Jakarta Selatan.

Hadir dalam acara tersebut bapak Danny Sutardji, selaku Setion Head Underwriting Motor Vehicle dari Adira Asuransi. Terangkum hasil ngobrol ngulik dengan beliau dan partner-nya mbak Hanie Dewita, selaku Public Relations Adira Insurance sebagai berikut:

KALAU dipikir-pikir, daripada ngontrak rumah, mending bayar cicilan atau ambil kredit perumahan aja. Jatuhnya itu lebih murah, daripada kita harus bayar bulanan atau tahunan kontrakan rumah. Meskipun lama cicilannya, anggap saja itu investasi membeli rumah sendiri.

Masalahnya, hampir semua pinggiran kota Jakarta sudah mulai padat dengan penduduk. Sebut saja Bekasi, Depok, Bogor, dan daerah sekitaran Jakarta. Solusinya mungkin kamu bisa membeli unit CitraRaya yang ada di Kota Tanggerang, Banten.


Sabtu, (28 Januari 2016) aku dan teman-teman merasa beruntung bisa jalan-jalan ke sana. Tepatnya di Ecopolis CitraRaya. Ecopolis di CitraRaya berdiri di atas lahan dengan luas 100 hektar. Di dalamnya itu ada EcoPlaza, EcoHome, EcoClub dan beberapa lokasi yang siap memenuhi kebutuhan dan gaya hidup (lifestyle) orang moderen. Semuanya itu masih satu kesatuan yang disebut dengan Ecopolis bagian superblok dari CitraRaya.

BEBERAPA hari yang lalu, saya berkunjung ke restaurant Pingoo. Sesuai dengan namanya, di restaurant ini ada penguin yang imut, lucu, lagi menggemaskan. Saya pun menjadi orang yang beruntung berkesempatan memberi makan penguin-penguin itu. Bagi saya, seumur hidup, kali pertama baru liat penguin. Benar-benar pengalaman yang sangat berharga.


Bagi para aktivis pecinta satwa atau mereka yang anti dengan ‘eksploitasi’ binatang, apalagi itu adalah binatang langka seperti penguin, jujur tidak setuju atau memprotes konsep yang ditawarkan oleh Pingoo restaurant. Tapi sebelum berkata: “Kenapa gak dilepas aja sih, ke habitat aslinya. Kan, kasihan!” sebaiknya baca dulu postingan saya sampai selesai.

BEBERAPA hari ini aku mulai memperhatikan kesehatan dengan rutin melakukan olahraga minimal satu minggu sekali, makan buah dan sayur secara teratur, dan jangan lupa istirahat yang cukup. Bukan tanpa alasan, keinginan ini timbul sejak melihat perubahan berat badan bapak dan perutnya yang sudah tidak buncit lagi. Nah, jika kamu punya perut buncit, saran aku agar rutin dan rajin untuk berolahraga. :)

Sekadar cerita dulu, bapak saya beberapa tahun yang lalu kadar gula darahnya cukup tinggi. Usianya pun sudah tidak muda lagi. Tapi tetap semangat menjalani hidup dan rutin berolahraga lari pagi hampir setiap hari juga mengurangi makan-minuman manis. Alhamdulillah, sekarang badannya sudah tidak gendut dan perutnya sudah tidak buncit lagi. Pun kadar gula darah berangsur normal dan baik.


Di sore hari, ada notifikasi email masuk ke iPhone saya dari komunitas BloggerCrony. Isinya ajakan untuk olahraga bareng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jum’at, 13 Januari 2017 berlokasi di lapangan Kemenkes. Bak gayung bersambut, tidak pikir lama dan panjang, langsung aku jawab bersedia.

Saya kebetulan tidak sendiri, walau sedikit gerimis tidak menghalangi niat kami untuk bisa berolahraga, apalagi sama-sama dengan blogger, teman-teman Kemenkes, dan juga masyarakat umum, yang pasti menambah semangat untuk berolahraga daripada sendiri.