SAAT ini teknologi memang sudah sangat maju dan modern. Tapi jangan lupa, bila flashback atau kembali ke belakang, betapa pentingnya dan berartinya kertas dalam kehidupan sehari-hari. Sampai kapan pun, aku tetap yakin kertas masih dan akan terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kertas selalu menjadi sejarah dan mengisi moment-moment spesial kehidupan manusia. Seperti saat melahirkan, orang menggunakan kertas untuk mencatat akta kelahiran. Dulu KTP, Buku Nikah, BPKB, Surat Tanah, dan STNK, masih ditulis di atas kertas.


Seorang ilmuwan kenamaan Albert Einstein, tidak akan menemukan teori relativitas-nya tanpa menuliskannya di atas kertas. Wolfgang Amadeus Mozart, tak akan jadi maestro musik klasik tanpa mencoret not-not musiknya di atas kertas.

Bahkan kemerdekaan Indonesia tak akan terjadi tanpa teks proklamasi yang dituliskan oleh Bung Karno di atas kertas. Jangan lupakan juga dengan Sumpah Pemuda yang ditulis di atas kertas, atau pun surat-surat R.A Karitini yang menjadi tonggak perubahan kaum muda Indonesia yang juga ditulis di atas kertas. Kira-kira seperti itu arti penting kertas.
******
Kertas SiDU
Dulu saat aku masih duduk di Sekolah Dasar masih teringat kuat dalam ingatanku buku pertama kali yang aku gunakan itu SiDU. Ya, SiDU, singkatan dari SINAR DUNIA. Siapa yang tak kenal dengan merk kertas yang satu ini. Lebih dari 40 tahun, SiDU menjadi saksi akan banyak sejarah dan peristiwa penting di Indonesia.

Aku termasuk orang yang sangat setia menggunakan merk kertas SiDU di rumah sampai sekarang. Baik untuk kebutuhan nge-print atau kebutuhan lain yang berhubungan dengan dunia tulis-menulis. Aku tipikal orang yang suka ‘kepo’ dalam arti positif. Suka penasaran dengan brand atau merk yang aku pake. Di mana lagi kalau bukan dari internet. Penasaran, akhirnya aku browsing-browsing tentang SiDU.

Ternyata, SiDU itu berbeda loh, semua produk SiDU dihasilkan dari serat yang ditanam di perkebunan dan bertanggungjawab yang aman untuk lingkungan, dengan komitmen 100% zero deforestation.

Pengertian deforestation, deforestasi, pemalakan liar, atau penebangan liar yang dalam bahasa Inggris illegal logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan, dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

Siapa yang mengira, industri kertas ternyata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memberikan kontribusi di peringkat tujuh pada sector non migas. Tahun 2016, industri pulp dan kertas telah berkontribusi US 3.79 miliar untuk pendapatan Nasional. Serta mampu menyerap lebih dari 260 ribu tenaga kerja.

SiDU Rilis Kertas untuk Fotocopy
Baru-baru ini, aku cukup senang SiDU merilis kertas terbaru mereka untuk pengguna mesin fotocopy. Bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jl. Gajah Mada No. 111, Krukut, Tamansari, Jakarta Barat. Selasa, (21 Maret 2017).

Tapi tunggu dulu, meskipun segmentasinya adalah mereka para pengusaha fotocopy, tetap oke juga kok digunakan untuk printer laser, printer inkjet, dan kebutuhan kantor kayak fax. Kita sendiri sampe udah nyetok dua rim kertas keluaran terbaru dari SiDU Hahaha ;)


Selama inikan, kertas mesin fotocopy identik dengan warna buram kalaupun berwarna putih kualitas kertasnya tipis. Dulu pas masih mahasiswa biar hemat aku sering minta sama petugas fotocopy agar menggunakan yang buram saja. Udah gitu ukuran fontnya sengaja dibikin kecil dengan layout kaya buku tulis sebelum difotocopy. Lama-lama kalau baca makalah atau tugas dari dosen suka pusing, akhirnya terpaksa pake kertas yang warna putih saja walah harganya beda jauh kalau difotocopy dalam jumlah banyak.

Nah, sejalan dengan keinginan para konsumen yang menginginkan kertas fotocopy lebih tebal, putih, dan cerah untuk hasil cetak yang lebih tajam, akhirnya SiDU mengeluarkan kertas untuk mesin fotocopy. kata Martin Jimi, selaku SiDU Consumer Domestic Business Head. Mereka sebelumnya sudah melakukan riset dan survei besar-besaran.


Tidak tanggung-tanggung loh, tes kecepatan mencetak pada mesin fotocopy dilakukan secara acak pada 1000 kertas keluaran terbaru ini dengan kecepatan maksimal 314 ppm untuk sekali cetak dan 168 ppm untuk fotocopy bolak-balik.

Untuk harganya lumayan bersaing dengan harga kertas sejenis. Kamu bisa cek di toko online atau toko terdekat kertas di kotamu. SiDU juga akan memasarkan produknya tidak hanya di pulau Jawa saja tapi juga ke wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Bagian Timur.

Yang aku suka, kertas keluaran terbaru SiDU ini sudah menggunakan trutone technology yang juga bagus hasilnya ketika digunakan untuk mencetak dokumen berwarna.


Kebetulan kita punya dua ponakan namanya Adya dan Dinda. Mereka berdua suka main kalau lagi weekend. Mereka suka banget menggambar apalagi Adya. Biasanya suka menggambar di kertas A4 SiDU ini. Pernah suatu hari aku kasih kertas buku biasa bergaris mereka gak mau. Katanya, kalau buat ngegambar enakan yang polos.

Kadang untuk inspirasi atau model menggambar aku suka download gambar di internet kayak karakter kartun terkenal Frozen Elsa dan Anna. Mereka pasti suka banget terutama Adya.

Spesifikasi kertas terbaru keluaran SiDU ini memiliki berat setiap lembarnya 70 gram, berwarna putih, dengan ukuran A4 atau kuarto berdiameter 210x297 mm, 500 lembar atau satu rim. Akhir kata sukses terus buat SiDU dan salam blogger! ● Dede Ariyanto