Saturday, 11 March 2017

ASABRI Goes to Purbalingga

AKU kira, cuma tahu bulet doang yang digoreng dadakan. Ternyata, undangan dadakan juga ada, loh. Peace buat si gundul-gundul pacul Haha. Alhamdulillah, aku seneng banget, bangga, dan bahagia bisa ikut kunjungan kerja ke Purbalingga bareng ASABRI.

Untungnya, saat aku dihubungi gak ada halangan. Siapa tau, habis acara ini diundang ikut kunjungan kerja sama Presiden Republik Indonesia bapak Jokowidodo. Amien. Siapa sih yang gak kepengen kayak YouTuber keren Kevin Hendrawan, Bayu Skak, Agung Hapsah dan kawan-kawan. Moga-moga Kaesang baca. Haha

Bersama dengan Ke-Empat Blogger dan Vlogger

Walaupun itu mungkin sulit. Secara, mereka semua itu YouTuber terkenal dengan subscriber di atas 300K. Lah aku, cuma 1.600-an subscriber doang. Tapi bismillah, gak ada salahnya toh ber-hope atau berharap. Pesan dari pak Harry saat mengisi kelas. “Jaga hope, jangan sampai padam. Sesulit dan sesusah apapun kondisinya.” Insya Allah akan indah pada waktunya. Eaaa

Ada empat blogger dan vlogger yang berangkat dari Jakarta ke Purbalingga. Ke-tiganya aku kenal. Ada mbak Terry dari Negeri Kita Sendiri, mas Ono aka Limbad Hahaha , dan satunya lagi mbak Leonita blogger dan vlogger lifestyle.

Awalnya, rencana berangkat akan menggunakan mobil dari Jakarta. Ternyata jadinya pake kereta executive Bima yang nyaman pake banget. Alhamdulillah. Kunjungan kita ke Purbalingga memakan waktu 4 hari 3 malam. Berangkat sejak Kamis Sore 2 Maret, sampai Jakarta lagi sore hari Minggu, 5 Maret 2017. Alhamdulillah, semua rombongan sampai dengan selamat.

Awalnya, aku kira karena ini berbau tentara dan militer gitu, pastilah bakalan tegang dan spaneng gitu acaranya. Enggak. Sama sekali enggak. Malahan nyantei banget, selandai pantai.

Sebelumnya, kita kenalan dulu yuk sama ASABRI. Mungkin di antara pembaca blogku, ada yang belum kenal atau belum tahu bulet apa itu ASABRI? Kepanjangan ASABRI itu Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Sebuah PT (persero) biasa disingkat PT ASABRI (Persero). Masuknya BUMN yang bergerak di bidang Asuransi Sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dan POLRI.

Terus kita ngapain di sana? Kalo aku sih bangga yah disebut dengan team sosmed Jakarta saat diperkenalkan ke tamu undangan dan hadirin pas hari puncaknya pak Hari Setianto menyampaikan materinya.

“Kita harus terbuka dan mau menerima perubahan. Karena ilmu itu perkembangannya sangat cepat. Saya pun begitu. Terbuka dengan perubahan dan anak-anak muda. Seperti yang duduk di sebelah kanan saya. Mereka itu team sosmed kita dari Jakarta.” Pak Hari memperkenalkan kita. Dua kali aku mencatat beliau menyampaikan itu.

Di situlah pentingnya sosmed, untuk meneruskan dan mengabarkan ke dunia luar (maya) terkait materi-materi terkait yang disampaikan oleh pak Hari Setianto dalam program BUMN Mengajar. Kita sempat jadi trending topic seharian di lini masa micro blogging Twitter dengan hashtag #BUMNMengajar. Dengan begitu, semua orang bisa menyimak apa saja yang disampaikan oleh beliau dan semoga bisa mengambil manfaatnya. Amien.

Capture Screenshot Trending Topic

TIGA PROGRAM BUMN
Jadi, BUMN itu punya tiga program. Programnya itu cukup mulia banget, sob. Antara lain: 1. Program BUMN Mengajar 2. Program Siswa Mengenal Nusantara dan 3. Program Bedah Rumah Veteran.

Pada kesempatan postingan tulisan ini, aku hanya akan membahas program yang pertama aja. Ya, apalagi kalo bukan program BUMN Mengajar. Program BUMN Mengajar ini mengharuskan para petinggi BUMN untuk mengajar. Salah satunya bapak Hari Setianto, selaku Dirjen Investasi dan Keuangan ASABRI.

Sebagai lulusan dari SMAN 1 Purbalingga. Beliau lebih memilih mengajar di daerah asalnya Purbalingga. Bukan di sekolah atau pendidikan lain. Yaiyalah, kalo aku berada di posisi beliau juga pasti bakal melakukan hal yang sama. Mengajar di sekolah asal yang sudah membesarkan dirinya hingga sekarang.

Tidak hanya sekedar mengajar, ngasih motivasi dan inspirasi, pak Hari juga dermawan. Bagaimana tidak, beliau menyumbang pembangunan sekolah dua kelas senilai Rp 287.000.000. Apa aku bilang. Selain pintar, humble, ramah, dan bersahabat, pak Hari ini sosok orang yang dermawan.

Serah Terima Bantuan SMA N 1 Purbalingga

******
Keramahan beliau terlihat, sesampainya kami di Purbalingga kami langsung dijamu dan diajak makan bareng satu meja di rumah pak Hari. Tidak dibedakan dengan tamu lain atau memisahkan diri karena merasa pejabat.

Kita benar-benar dianggap seperti anaknya sendiri. Beda memang orang yang berpendidikan dan berpengalaman. Kita semua malam itu langsung santap makanan khas Purbalingga yakni sroto Purbalingga. Kalo di tempat tinggalku Cirebon namanya soto, kalo di Makasar coto. Beda penyebutan aja kalo aku bilang.

Sebelumnya, pak Hari menyarankan kita untuk tinggal aja di rumahnya. Tidak usah menginap di hotel. Kalo mau jujur, kediaman atau rumah pak Hari jauh lebih bagus dari hotel yang kami tempati.

Suasana Hotel Utama Purbalingga

Tapi kalo aku lebih memilih tinggal di hotel aja biar enak dan gak canggung. Hotel yang kami jadikan tempat istirahat berdekatan dengan alun-alun Purbalingga. Nama hotelnya hotel Utama. Tidak begitu jauh juga dari SMA N 1 Purbalingga dan rumahnya pak Hari.

Hotelnya kayak hotel melati gitu dan minim fasilitas. Bahkan wireless atau Wi-Fi gak ada coba. Kata petugasnya, “hotel di sini diharap maklum mas, jauh dari kota. Kalo yang di Purwokertonya malahan udah standar hotel Jakarta”. Oke fine. Kemudian kita istirahat di hotel Utama. Aku satu kamar dengan mas Ono. Sementara bak Terry sama Leonita. Yaiyalah, masa campur hahaha


GOA LAWA
Jum’at, 3 Maret 2017 pagi ini kita gak ada acara. Pak Hari menyuruh staf dan jajarannya ajak kita jalan-jalan dulu biar gak boring. Agenda hari ini kosong hanya check sound untuk besoknya. Itu pun waktunya sore, kok. Rencana mau jalan-jalan ke wisata Baturaden dan Goa Lawa. Tapi apa daya, waktu tidak memungkinkan hanya cukup untuk jalan-jalan ke Goa Lawa aja.

Sesuai dengan namanya, lawa itu artinya kelelawar kalo dalam bahasa Indonesianya. Sebelumnya aku juga pernah ke Guha Lalay Sukabumi. Sama-sama Goa Lawa. Hanya beda di penyebutan saja yang menggunakan bahasa Sunda.

Guha Lalay yang ada di Sukabumi kalah jauh dengan Goa Lawa yang ada di Purbalingga. Di sini tidak memiliki bau menyengat kotoran kelelawar. Kita bisa masuk ke dalam goa didampingi sama pemandu.

Sesampainya di Goa Lawa udara sejuk langsung terasa begitu kamu memasuki area wisata tersebut. Bagaimana enggak sejuk, wong lokasinya aja ada di perbukitan. Kita yang biasa tinggal di Jakarta benar-benar merasakan segar dan tenang dengan suara kicauan burung di sekitar pohon pinus.

Selfie di Goa Lawa Purbalingga

For your information, tiket masuk ke sini cukup murah hanya Rp 6.000 per-orang. Kalo kamu bareng pemandu, setelah selesai jangan lupa kasih uang tip buat pemandu seikhlasnya aja. Terus di dalam goa akan banyak goa-goa lain juga dengan nama-nama yang cukup unik.

Ada juga pancuran air yang mitosnya jika kamu berwudlu akan awet muda. Dulunya digunakan oleh salah satu Sunan Wali Songo untuk mensucikan diri sebelum melakukan ibadat shalat kata pemandu. Tapi jangan lupa bayar mahar langsung ke pemandu seikhlasnya juga yah setelah cuci muka atau mensucikan diri.

Puas berjalan-jalan tanpa terasa sudah memasuki waktu shalat Jum’at. Akhirnya rombongan pulang dan segera mencari masjid terdekat. Ketemulah kita dengan masjid yang menyerupai bangunan peribadatan umat Tionghoa. Eh, jangan salah dan multi tafsir dulu yaah. Ini beneran masjid umat Islam dengan sebutan masjid CHENG HOO.

Disebut kayak gitu, konon masjid ini dibangun oleh umat Tionghoa yang udah masuk Islam. Masjid yang kita singgahi namanya masjid Jami’ PITI Muhammad CHENG HOO terletak di Salagageng, Mrebet, Kabupaten Purbalingga.

 Masjid CHENG HOO Salagageng, Mrebet, Purbalingga
******

HIBURAN DAN ‘ARTIS’ IBU KOTA
Sore harinya.. kita, pak Hari, dan rombongan melakukan pengecekan sound system dan persiapan lain buat acara puncaknya besok. Terlihat beberapa siswa-siswi sibuk mempersiapkan diri buat acara ini. Ada yang latihan paduan suara Gundul-Gundul Pacul yang di-remix enak banget dan kekinian. Ada yang latihan menari, mendalang, dan beberapa bermain biola. Ah, kalian itu asli keren banget dan luar biasa.

Tempat diadakan di dalam gedung kayak aula bukan di dalam kelas. Sudah pasti gak menampung kalo diadakan di dalam kelas. Kata Kepala Sekolah bapak Kustomo, acara ini dihadiri oleh siswa-siswi kelas 12 atau setara kelas 3 SMA. Adapun untuk kelas 10 dan 11 atau setara kelas 1 dan 2 SMA hanya perwakilan saja. Turut juga mengundang tamu undangan dan alumni angkatan tahun 81-an. Ternyata, acara ini dihadiri juga oleh bapak Tasdi, selaku Bupati Purbalingga, beserta Wakil Bupati bu Dyah Hayuningpratiwi.

Acara bakalan seru dan pecah dengan datangnya tiga ‘artis’ ibu kota. Mereka adalah mas Robi yang mirip Candil, mas Hardi Tobing yang mirip Judika, dan satunya lagi mbak Ratna atau Nana yang mirip Soimah. Kebayang dong bakalan serunya kayak apa? Hahaha

Malamnya, sebelum besok acara dimulai, kita makan malam di rumah pak Hari lagi sekaligus latihan bernyanyi untuk ‘artis’ ibu kota itu. Masya Allah, tidak hanya mirip tapi secara acting, karakter, dan kemampuan ketiganya memang patut diacungi jempol. Suara dari mas Robi bener-bener Rocker banget. Pun tidak ketinggalan dengan mbak Ratna karakternya mirip banget sama Soimah, dan mas Hardi mirip juga suaranya dengan Judika. Mantap!

Selfie Bareng Mbak Ratna Mirip Soimah

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu malam. Kita pun kemudian pulang ke hotel Utama untuk beristirahat sekaligus persiapan besok pagi untuk acara puncak BUMN Mengajar. Walau mata sedikit mengantuk, tapi hati kita happy banget. Jadi, ngantuk dan lelah gak kerasa uy.
******

MEMOTIVASI DAN INSPIRASI
Sabtu, 4 Maret 2017. Ini dia hari yang ditunggu. BUMN Mengajar. Acara pertama diawali dengan sambutan tarian dari kelas 2 SMAN 1 Purbalingga. Nampak kompak, serasi dan anggun dengan balutan busana daerah yang dikenakan. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Disusul dengan sambutan bapak Kustomo, selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Purbalingga.

Ada yang lucu, saat sambutan baik itu MC dan yang lain kebingungan menyebut gelar bapak Hari Setianto yang begitu panjang kali lebar. Orang pintar, sob. Indonesia punya. Gelarnya aja ada 10. Gimana gak bingung sebut, coba? Serius! For your information, ini dia gelar bapaknya. Hari Setianto, Ak, MsocSc, QIA, CIA, CCSA, CFSA, CISA, SGAP, CFE, CRMA.

Selain bantuan uang tunai untuk pembangunan dua gedung kelas senilai Rp Rp 287.000.000 ada juga penyerahan bantuan uang tunai senilai Rp 15.000.000 untuk program Rumah Tidak Layak Huni.

Serah Terima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni

Akhirnya pak Hari maju untuk menyampaikan materinya. Selain penyampaian materi, beliau juga memberikan motivasi dan kisah-kisah inspirasi orang-orang sukses di luaran sana. Jelas, ini tujuannya untuk bekal siswa akhir kelas 12. Kita pun yang ada di ruangan terasa termotivasi.

Menurut beliau, kunci orang sukses pertama harus memiliki atau punya cita-cita dulu. “Kuncinya yakin kalo pengen sukses,” pesan beliau. Cita-cita harus setinggi mungkin. Kalo pun nanti gak tercapai, setidaknya masih tinggi gak jatuh banget kalo gak tercapai. Tak melulu mereka yang sukses study-nya sukses dalam karier. Misalnya saja Bill Gate dan Mark Zuckerberg. Mereka adalah contoh orang sukses walau studinya gak sukses.

Ikuti apa kata hati, passion, dan cita-citamu. Jangan sampai terpengaruh atau minder dengan bully-an temen-temen sekolah. Kalo kamu ingin menjadi Polwan, coba wujudkan mulai dari sekarang. Caranya bisa dengan disiplin, olah raga, pokoknya ikuti kegiatan atau ekstrakurikuler yang mendukung cita-citamu itu. Riset membuktikan, orang meninggal kalau ditanya mengapa menyesal, salah satunya cita-cita selama hidup mengikuti kata orang.

Pak Hari Setianto Sedang Menyampaikan Materi

Selanjutnya ikuti perubahan, karena dunia ini cepat berubah. “Kita harus terbuka dan mau menerima perubahan. Karena ilmu itu perkembangannya sangat cepat. Saya pun begitu. Terbuka dengan perubahan dan anak-anak muda. Seperti yang duduk di sebelah kanan saya. Mereka itu team sosmed kita dari Jakarta.” Pak Hari memperkenalkan kita.

Selanjutnya, miliki Visi dan Misi yang jelas. Jangan sampai kamu kehilangan harapan atau hope sesulit apapun. Di tengah-tengah sesi penyampaian materi ada quiz. Bagi yang berani maju dan menjawab dengan benar, maka akan mendapatkan hadiah. Sekilas, aku teringat dengan model quiz yang dilakukan Presiden Jokowidodo saat kunjungan kerja. Pak Hari itu baik, siswa yang menjawab salah pun tetap membawa pulang hadiah. Asal berani maju aja.

Quiz Siswa Maju ke Depan

Masih menurut pak Hari, orang-orang yang akan memimpin di masa depan adalah mereka yang dominan menggunakan otak kanan daripada otak kiri. Bahkan survei membuktikan, 60% sukses dari soft skills. Tapi, meskipun orang yang memimpin dominan mereka yang menggunakan otak kanan.. jangan lupakan juga otak kiri. Otak kiri kayak matematika dan algoritma tetep perlu diasah. Keduanya haruslah seimbang.

Beliau pun tak lupa berpesan, kalo nanti kamu jadi pejabat jangan sampai tergiur dengan suap dan korupsi. Pak Hari menyebutnya "kita harus punya Kompas." Karena banyak orang yang jatuh dan hina karena mereka tidak memiliki Kompas. Sehingga tergiur dan tergoda bahkan menghalalkan cara untuk mencapai tujuannya.

Mulailah dari sekarang. Kalo bisa, tindakan dulu baru analisis. Artinya, kamu jangan terlalu banyak berfikir untuk memulai. Lakukan dulu saja, baru kemudian dianalisis. Jadi action dulu aja yang paling penting. Jangan thinking dulu.

Kelemahan seseorang, terkadang itu justru kelebihan seseorang tersebut. Beliau pun mengisahkan seorang sales buku yang sukses dengan kegagapan berbicara yang dimiliki olehnya. Tapi siapa yang menyangka kekurangan tersebut menghantarkan dirinya menjadi sales yang sukses dibanding dengan teman-temannya yang normal. Jangan lupakan juga harus berdoa.

Sebagai penutup, pak Hari Setianto berpesan, “Saya yakin, di antara kalian akan banyak mencapai mimpi kalian.” Diakhiri dengan tepuk tangan meriah semua hadirin dalam ruangan tersebut.

Sampai di sini acara semakin meriah dengan penampilan dalang dari siswa SMA N 1 Purbalingga. Ada pesan moral dan dialog lucunya, sehingga mereka yang datang termasuk aku sering tertawa karena ulah si dalang.

Dan ini dia yang bikin pecah acara. Penampilan tiga ‘artis’ ibu kota yang mirip Candil, Judika, dan Soimah. Awalnya siswa-siswi pada teriak histeris dan tidak ada yang tau kalo mereka semua itu mirip alias KW. Hahaha

Sayang, sempet terjadi gangguan pemadaman listrik akibat petir yang cukup keras yang membuat travo gardu listrik mati otomatis usai Candil menyanyikan lagu berjudul “Rocker Juga Manusia”. Tapi… show must go on, guys. Mereka profesional dan sangat menghibur banget kalo aku bilang. Untungnya, gak lama listrik kembali nyala dengan bantuan mesin genset.

Keesokan harinya… Minggu, 5 Maret 2017, pagi-pagi kita bersegera kemas-kemas dan check out untuk balik lagi ke Jakarta. Aslinya sih masih betah dan belum banyak meng-explore obyek wisata yang ada di sana. Next time semoga di lain kesempatan kita bisa balik lagi ke sini. Amien. Akhir kata, salam blogger! ● Dede Ariyanto

5 comments:

  1. Wah,, ternyata Asabri punya program yang mulia yah.... Harus banyak orang yang tau neh.... Karena taunya kita kita kan cuma tugas pokok mereka aja hehehe

    ReplyDelete
  2. Semoga suatu saat diajak ngevlog bareng pak Jokowi mas

    ReplyDelete
  3. Purbalingga ngangeni yaaa , yekan

    ReplyDelete
  4. mbak soimah kok aktingnya cemberut..hehhe...wah BUMN mengajar, asik bener..semoga bermanfaat bagi adek2

    ReplyDelete
  5. Bagus nih ASABRI mau menggandeng blogger untuk bantu meliputkan acaranya BUMN Mengajar ini. Mudah-mudahan tentara-tentara ini makin sering melibatkan industri ekonomi kreatif untuk menyebarkan acara-acara mereka.

    ReplyDelete

Terimakasih yah udah ngunjungi blogku ini. Maaf banget, komentar yang isinya iklan, link hidup, sara, pornografi dan spam bakalan aku hapus!


Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog