NGOMONGIN soal lemari es atau lemari pendingin aka kulkas hehe 😅 Siapa sih yang gak kenal sama barang yang satu ini. Hampir semua orang punya lemari pendingin. Barang ini sudah menjelma menjadi kebutuhan pokok apalagi buat kamu yang jomblo sudah berumah tangga.

Beberapa bulan yang lalu, kita alhamdulillah udah beli lemari pendingin yang mempunyai teknologi terbaru, yakni pintu atas atau freezer yang dijamin gak akan ada es batu atau biang es. Dan setelah beberapa bulan pemakaian, kita cukup takjub dan heran juga dengan teknologi terbaru yang terus berkembang dan maju lebih memudahkan hidup manusia. Emang bener gak ada biang es yang numpuk sedikitpun.


Padahal, lemari pendingin lama yang ada di rumah ibu dan bapak selalu ada biang es-nya dan merepotkan sekali kalau setiap bulan harus rajin-rajin bersihkan biang es alias menguras es batu. Kalau gak rajin bersih-bersih bisa cepet penuh ruangan freezer dengan es dan susah menyimpan stok makanan kebutuhan sehari-hari.

SETIAP lebaran Jakarta pasti ramai dengan pendatang baru setiap tahunnya. Para pemudik umumnya membawa sanak saudaranya ke Jakarta untuk mengadu nasib. Tanpa dibekali dengan skill, pengalaman, dan pendidikan yang cukup, sulit sekali mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Hidup di Jakarta itu keras bro! Maka jangan heran, suka ada istilah "ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri".

Seusai lebaran atau akhir tahun biasanya dijadikan kesempatan untuk pindah kantor atau mencari pekerjaan baru. Biasanya sih gitu, kalau liat ritme dari beberapa pengalaman teman-teman yang ada di Jakarta. Mencari kerja di Jakarta bisa dibilang gampang-gampang sulit. Selain dibutuhkan pengalaman, kenalan atau jaringan, skill, pendidikan, juga kejelian membaca peluang. Salah satunya dengan mengikuti pameran atau bursa kerja yang rutin diadakan di Jakarta.


Tapi, kamu juga harus tau. Terkait pameran kerja suka ada beberapa oknum yang mengambil kesempatan dalam kesulitan. Ya, siapa lagi kalau bukan event organizer penyelenggara pameran kerja. Cirinya biasanya memungut biaya masuk. Aku punya pengalaman gak hanya satu tapi beberapa kali. Bayangkan, jika setiap peserta atau jobseekers harus membayar Rp 50.000 dikalikan pengunjung setiap harinya, berapa pundi-pundi rupiah mengalir deras ke tangan mereka.

LEBARAN ini alhamdulillah kita lagi ada rejeki. Akhirnya kita putuskan buat beli smartphone baru aja. Bukan buat aku sih, tapi buat Farichatul Jannah (Icha). Kebutuhan yang lain sih alhamdulillah sudah terpenuhi. Berkah banget untuk bulan puasa tahun ini. Kita bersyukur sekali alhamdulillah.

Sebenarnya smartphone lama Icha gak jelek-jelek amat sih. Masih bagus dan normal. Baru satu tahun dipake. Cuman katanya layarnya kekecilan yah. Untuk zaman sekarang, layar 4 inch itu kekecilan. Juga kapasitas memorinya terbatas banget cuma 8 GB aja. Setiap mau pasang atau instal aplikasi, harus hapus aplikasi yang lain dulu :( Jadi, lama-lama aku gak tega liatnya. Akhirnya, aku beliin juga smartphone keluaran terbaru itu.


Pas aku tanya, dia pengen smartphone kayak apa? Dengan mantap dijawab pengen Xiaomi smartphone aja gak mau yang lain katanya. Kalo pake Xiaomi itu sistemnya clean, simple, dan fast responding. Gak ada drawer apps (aplikasi bawaan yang gak penting) mirip-mirip iOS-lah katanya. Sebelas dua belaslah kalo kamu udah pernah make iOS.