SEJUJURNYA aku kurang ahli dalam hal otomotif roda empat. Aku pun belum punya kendaraan roda empat dan belum bisa mengendarainya. Tapi percayalah, di sini aku menuliskan sejujurnya apa yang aku lihat, dengar, dan rasakan (user experience). Jadi, kamu tak akan merasa rugi, baik kuota dan waktu karena membaca artikel ini. 🙏🏻😀

Aku sendiri orangnya tidak suka pergi naik mobil kecuali terpaksa, lebih suka naik Kereta Api daripada mobil. Alasan pertama yang membuat aku tidak suka naik mobil adalah mudah pegal. Terutama pada bagian kaki dan pinggang, mengingat aku ini orangnya punya postur tubuh bongsor atau tinggi. 😬


Dan baru kali ini aku merasa kalau pandanganku itu tidak benar. Beberapa hari yang lalu, tepatnya Kamis, (17 Agustus 2017) atas undangan dari Blogger Crony Community (BBC). Aku dan beberapa rekan blogger terpilih dapat kesempatan untuk menghadiri blogger gathering yang bekerjasama dengan perusahaan mobil asal China Wuling Motors dalam rangkaian acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

AKU cukup senang bisa ikutan acara launching smartphone terbaru yang notabene adalah produk dalam negeri brand Polytron. Selama ini, biasanya didominasi oleh smartphone pabrikan dari China, Korea, Taiwan, dan negara lainnya.

Yang bikin bangga, kabarnya mulai dari perakitan, engineering, hingga desain, semuanya dikerjakan di Indonesia. Sudah saatnya memang Indonesia membuktikan diri kalau produknya tak kalah bersaing sama produk luar negeri.


Sebelumnya, Polytron sudah merilis seri smartphone Prime 7S. Agak membingungkan memang, pas aku dapat undangan kok Prime 7. Sebab, di brand lain seperti iPhone huruf "S" menandakan seri iPhone terbaru, bukan seri lama. Tapi tak masalah, itu soal kebiasaan saja sih.

Yang membuat aku kagum dengan Prime 7 adalah kerangka dalamnya yang kokoh dan kuat. Dibuktikan dengan drop test dari ketinggian 7 meter tidak lecet, pecah, atau rusak sama sekali saat launching beberapa hari yang lalu.

TINGKAT kemacetan kota Jakarta itu emang udah parah banget. Makanya jangan heran kalo ada istilah tua di jalan yah. Bayangin aja, di Jakarta ini, kalo kita jalan sampe rumah lagi udah malem aja. Lamanya itu ada di jalan karena macet. Untuk itu, gak heran kalo semua pekerja banyak yang berangkat petang pulang petang.

Tapi, kita sebagai bangsa yang berkembang juga gak boleh pesimis ya. Sebaliknya harus tetep optimis. Beberapa hari yang lalu, aku ikutan acara blogger gathering yang diadakan oleh Blogger Crony Community (BCC) bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), tempatnya ada di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (14 Agustus 2017).

LAMPUNG itu surganya kopi bro! Kalau kamu ke Lampung, jangan heran banyak penduduknya yang berkebun kopi. Sepanjang jalan kita lihat di depan rumah penduduk banyak yang menjemur hasil panen kopi mereka. Terutama di Liwa, Lampung Barat, hampir semua warganya berkebun kopi. Dan biasanya, oleh-oleh khas Lampung itu ya kopi.

Aku dan Farichatul Jannah seneng banget ya pastinya bisa diajak ikutan acara ini. Selain sebagai blogger, tentunya juga sebagai couple vlogger 😀 Kita di Lampung kurang-lebih selama dua hari. Serangkaian acara ini namanya Coffee Business Meeting yang diinisiasi oleh Mitra Branding Communication, Lampung Segalow, AEKI (Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia) Lampung, dan didukung penuh sama Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung.


Kesan pertama pas pesawat kita landing di Bandar Udara Radin Inten II, kita semua terkejut dan kaget loh. Ternyata acara kita disambut langsung oleh Gubernur Lampung itu sendiri yakni bapak M. Ridho Ficardo. Nampak jelas papan reklame depan bandara ada foto besar bapak Gubernur dengan teks ucapan selamat datang peserta Coffee Business Meeting. Papan reklame itu ternyata tak hanya satu sisi, tapi juga dua sisi. Otomatis, setiap orang yang melintas jalan ini juga akan lihat dengan jelas papan reklame tersebut. Keren!

PERLAHAN tapi pasti, Bintaro tumbuh jadi kota yang layak penghuni dan strategis. Selain udaranya yang masih sejuk dibandingkan kota Jakarta, kalau kalian pernah jalan di sepanjang jalan Boulevard Bintaro ini hampir selesai dibangun pertokoan-pertokoan dan beberapa tempat nongkrong yang nyaman. Semakin lengkap karena kini sudah dibangun hotel Aviary.

Setiap hotel punya konsep dan strategis tersendiri dalam menawarkan fasilitas yang dimilikinya, pun dengan hotel Aviary ini yang terbilang unik karena mengusung konsep serba burung. Maka jangan heran kalau logo hotel ini menggunakan kepala burung toucan.


Hotel ini memang terbilang baru, menurut Sri Utami Widyastuti, selaku marketing communication manager, saat ngobrol santai bareng food blogger di area restaurant grand launching sendiri secara resmi digelar pada Selasa, 16 Mei 2017. Adapun pemilik hotel ini adalah bapak Aswin Sumampau, yang juga CEO Aviary Bintaro Hotel.