Wednesday, 25 October 2017

Sun Life Edufair 2017: Siapkan Masa Depan Si Kecil Sejak Dini

AKU sempat dibuat heran dengan biaya pendidikan ponakanku, ternyata biaya pendidikan ponakanku lebih mahal dari biaya pendidikan mahasiswa. Bayangkan! itu baru taman kanak-kanak. Gimana nanti kalau udah besar, yah? Setelah aku tanya-tanya sama orang tuanya, itu taman kanak-kanak terbaik dengan model pembelajaran berasramah. Bukan taman kanak-kanak biasa. Pantas saja kalau mahal.

(Sun Life Edufair 2017 dari Ketinggian)

Berbicara soal pendidikan memang menarik. Secara aku juga seorang pengajar dulunya. Pendidikan adalah pilar utama jika Indonesia ingin maju seperti negara-negara maju dunia lainnya. Negara yang maju, sudah bisa dipastikan kualitas pendidikannya tidak diragukan lagi. Pun sebaliknya, negara berkembang, harus dipertanyakan lagi kualitas pendidikannya.

Permasalahan yang dihadapi oleh orang tua terkadang ada di besarnya biaya. Semua orang tidak satu pun ingin pendidikan anak-anaknya rendah. Kalau bisa setinggi mungkin. Sekalipun dulu orang tuanya hanya lulusan Sekolah Dasar atau Sekolah Rakyat. Aku yakin itu.

Belum lagi dengan anggaran atau iuran sekolah yang tidak penting, seakan dan terkesan dibisniskan. Buku harus banyak. Harus beli buku paket ini dan itu. Harus beli seragam ini dan itu. Setiap tahun harus bayar uang gedung, padahal dari tahun ke tahun bangunan gedung tidak ada perubahan atau perbaikan. Lantas, anggaran uang gedung pendidikan setiap tahun dikali jumlah siswa dikemanakan?

(Ekspresi Anak-Anak Bermain Lego)

Berbeda dengan zaman dulu. Kualitas yang diutamakan bukan hanya fasilitas saja. Aku bukan berarti bilang kalau fasilitas itu tidak penting, tetap penting. Orang dulu telah membuktikan, meski serba kekurangan dan minim fasilitas banyak yang pintar-pintar. Sebut saja Ir. Soekarno, Bacharuddin Jusuf Habibie, Abdurrahman Wahid, Soedirman, KH. Mohammad Hasyim Asy’arie, KI Hajar Dewantara, KH. Ahmad Dahlan. Yang terpenting adalah niat dan kemauan baik dari pengajar, siswa, dan orang tuanya.

Bahkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saja tidak menyelesaikan pendidikan menengah keatasnya alias hanya sampai lulusan SMP saja mampu menjadi menteri dan orang sukses.

Pameran pendidikan umumnya hanya ada pada level Universitas. Tidak ada atau bahkan jarang ada pameran pendidikan setingkat Sekolah Dasar. Makanya, aku sangat senang sekali dan bersyukur bisa datang dan mengikuti kegiatan pameran pendidikan yang digelar di atrium Mall Kota Kasablanka, Jum'at (20 Oktober 2017).

(Talkshow Sun Life Edufair 2017)

Menurutku, sayang sekali kalau kamu sebagai orang tua tidak hadir di acara Sun Life Edufair 2017. Karena di acara tersebut, banyak kegiatan positif yang mengangkat tema dunia pendidikan seperti: School Exhibition, Brighter Class, School Performances, Generasi #Lebihbaik Exhibition, Parenting Talkshow, Kids Workshop, Celebrity Performances, Dan Quiz & Prizes.

Kabarnya acara ini adalah acara tahunan. Ini adalah acara Sun Life Edufair yang ke-dua. Sebelumnya udah digelar Sun Life Edufair 2016. Melihat antusias dan pengunjung yang banyak merasakan manfaatnya, semoga setiap tahun Sun Life Edufair rutin diadakan. Amien.

Mengapa dalam acara ini ada embel-embel kata Sun Life-nya? Karena yang mengadakan acara ini adalah Sun Life Financial Indonesia. Sejak tahun 1995, Sun Life Financial Indonesia telah menyediakan beragam produk perlindungan dan pengelolaan kekayaan. Mulai dari asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, hingga perencanaan pensiun. Jadi pas sekali kalau ada pengunjung yang ingin berkonsultasi tentang pendidikan anak-anaknya.

(Video Buatan Aku dan Farichatul Jannah)

Acaranya padat sekali. Kamu bisa lihat lengkap jadwal acaranya di situs resminya. Mengingat pas itu hari Jum'at, jadi aku bisa datang ke lokasi setelah shalat Jum'at kira-kira jam satu siang.

Alhamdulillah aku bisa mengikuti talkshow bareng Kak Seto dan perencanaan keuangan pendidikan bareng Shierly Ge selaku Chief Marketing Officer PT. Sun Life Financial Indonesia.

Dalam talkshow Kak Seto menekankan pentingnya orang tua atau pendidik agar mengajar bisa dengan cara yang menyenangkan seperti bermain game. Jangan paksakan anak-anak dalam hal belajar. Justru itu bisa membuat anak benci dalam hal belajar. Jadikan tempat belajar (sekolah) menyenangkan bukan sebaliknya penjara.

(Selfie Bareng Kak Seto)

Stop kekerasan dalam dunia pendidikan, karena anak-anak adalah peniru-peniru yang terbaik. Bila terlalu keras dalam mendidik, anak-anak mereka bisa saja stres. Anak-anak lebih mudah meniru dibandingkan menggunakan perintah. Anak-anak bukanlah robot atau 'bebek-bebek' yang harus patuh sesuai perintah.

Jika anak-anak tidak suka belajar, berarti ada yang salah dengan belajarnya. Pada dasarnya semua anak suka belajar. Jika anak-anak tidak suka belajar, berarti perlu ditanyakan lagi pengajarnya.

Jadikan proses belajar yang menyenangkan dan menggembirakan. Sehingga terciptalah proses belajar yang efektif. Jangan lupa untuk selalu memuji anak setelah mengerjakan tugasnya. Anak-anak pasti suka dan tertantang untuk mengerjakan tugas berikutnya. Sebaliknya, bila anak-anak kena marah karena mungkin tugasnya kurang baik atau tidak sesuai, mereka cenderung akan down mentalnya dan hilang kepercayaan dirinya.

Buat kalian yang tidak sempet datang di acaranya, bisa juga buka situs Bright Education di sana banyak sekolah-sekolah terbaik dan kamu juga bisa melakukan calculator plan pendidikan dan informasi yang bermanfaat lainnya. Sekian dulu yah postingan aku untuk kali ini. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat buat kamu. Akhir kata, salam blogger! ● Dede Ariyanto

1 comment:

  1. waaa aku pengen konsultasi jg ama kak seto, kmren aku hari minggu seru juga sih jadi paham yg namanya rencana pendidikan utk anak :)

    ReplyDelete

Terimakasih yah udah ngunjungi blogku ini. Maaf banget, komentar yang isinya iklan, link hidup, sara, pornografi dan spam bakalan aku hapus!


Social Media

Facebook Twitter Instagram YouTube Google+ e-Mail

Karya Buku





Viva Blog

Komunitas Blogger

Indoblognet
BloggerCrony Community


Komunitas ISB

Blogger Reporter Indonesia

Populer Post

Blog Archive

Labels

Arsip Blog