KEBAYANG nggak, kalo dalam perusahaan pelaporan perusahaan harus dilakukan satu persatu dan secara manual? Kebayang dong bagaimana repotnya kamu mengontrol performance jalannya perusahaan jika sebagai CEO atau pemimpin perusahaan.🤔

Apalagi kalo perusahaan itu adalah perusahaan yang cukup besar dengan puluhan, ratusan bahkan ribuan karyawan dan cabang yang tersebar di mana-mana. Pusingkan pastinya. 😁 Sebab, semua itu berkaitan sama yang namanya perencanaan dan pengambilan keputusan. Maka, ketepatan dan kecepatan data di sini sangat diperlukan.


Kebanyakan setiap masing-masing divisi harus melaporkan menggunakan data aplikasi berupa spreadsheet Excel. Sebab, sampai saat ini setidaknya aplikasi itulah yang familiar digunakan oleh kebanyakan perusahaan.

Kalo setahun sekali mungkin bisa ke-handle yah, tapi bagaimana jika laporan tersebut diminta perusahaan per-kuartal atau mungkin diminta secara real time nggak mungkin dong bisa selesai dalam detik ini juga.

Perkembangan teknologi yang semakin maju memudahkan semua itu. Kalo dulu data tersimpan dalam perangkat, sekarang tersimpan dalam awan atau cloud. 😍

Kebetulan, beberapa hari yang lalu aku ikutan acara blogger gathering sama Anaplan di Edsen Consulting Office, Kirana Three - Kirana Commercial Avanue Jalan Boulevard Raya Kav.1 Floor 8C, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 26 Juli 2018.

Dalam acara tersebut, hadir narasumber Edwin Budiman selaku Managing Partner – Director yang dimoderatori oleh Tauhid Patriajaya. Dalam acara tersebut, aku jadi tau bahwa perusahaan besar untuk menangani apa yang udah aku kemukakan tersebut di atas biasanya menggunakan jasa lain di luar perusahaan untuk membuat pekerjaan pelaporan semakin mudah. Salah satunya adalah Anaplan. 😱


Yuk, sekarang kita kenalan apa itu Anaplen? Gampangnya pake bahasa yang mudah sesuai pemahaman yang aku tangkap aja yah biar pembaca gampang dan cepat menyimpulkannya. Anaplan itu jasa pihak ketiga yang bisa digunakan oleh setiap perusahaan untuk mendapatkan data-data, pelaporan, statistik dll secara cepat dan akurat.

Biasanya, yang menggunakan jasa Anaplan sekalanya udah enterprise yang udah kewalahan dengan banyaknya karyawan dan cabang perusahaan jika dilakukan secara manual apalagi dengan cara tradisional. Maka dari itu, perlu adanya management system seperti Anaplan.

Sistem Anaplan sendiri berbasis awan dan mudah diakses menggunakan browser baik Google Chrome atau Mozilla Firefox. Yang perlukan hanya koneksi internet bisa diakses menggunakan PC atau tablet.

Di Anaplan pun nggak ada lagi instalasi dan keharusan bangun server untuk keperluan semua itu. Server ada di pihak Anaplan sendiri yang tersebar di luar negeri dengan jumlah tiga server untuk keamanan dan kebutuhan backup data jika suatu-waktu diperlukan.

Bagaimana dengan keamanannya? Untuk keamanan jangan khawatir sudah cukup secure ditangani oleh teknisi yang handal dan bersertifikat internasional lho. 😱


Sistemnya berbasis login dan perusahaan harus membayar berlangganan Anaplan. Di dalamnya banyak template yang bisa digunakan baik untuk pelaporan atau presentasi. Data user interface simple dan user friendly. Siapapun yang udah pernah menggunakan aplikasi Excel dijamin bisa dan mudah adaptasi dengan platform yang ada di Anaplan.

Setelah sharing session bareng Edwin Budiman kita pun berpindah ruangan untuk melihat demo platform Anaplan. Ternyata benar mudah dan gampang dengan berbagai template yang udah tersedia. Ada juga histori real time lengkap dengan tanggal, jam dan akun siapa aja yang udah mengedit. Fitur ini memudahkan untuk mengontrol siapa saja yang udah input data.

Template kabarnya bisa di-custom dan disesuaikan sesuai keinginan perusahaan. Kita pun bisa ekspor dan impor data ke Anaplan. Beberapa perusahaan yang udah menggunakan Anaplan pun banyak perusahaan besar seperti Telkomsel, CIRCLE K, HP, ZALORA dan masih banyak lagi. Untuk info lebih lengkap kalian bisa buka websitenya di sini https://www.anaplan.com/

Boleh kalo mau tanya-tanya atau menambahkan dengan cara meninggalkan komentar di bawah yah. Sekian dulu untuk postinganku. Akhir kata, salam blogger! ● Dede Ariyanto