SIAPA yang nyangka, kalo ternyata tahun ini jadi tahun terberat bagi semua orang bahkan dunia? Tak ada satu manusia pun yang tau dan memprediksi yang pada akhirnya seperti ini. Itulah tabir ghoib yang hanya Allah saja yang tau. Kita semua manusia, hanya bisa berusaha dan berdo’a. Pandemi ini benar-benar nggak cuma berdampak pada sisi ekonomi tapi juga sosial dan yang terpenting adalah kesehatan.

Semua orang terdampak pandemi ini tanpa kecuali. Membuat kita semua harus pintar-pintar memilah kebutuhan apa yang perlu diprioritaskan dan mana yang perlu ditunda dulu. Soalnya, pemasukan keuangan nggak sebesar dulu saat sebelum pandemi. Bahkan tak sedikit yang kehilangan pekerjaan. Kalo nggak pintar mengelola keuangan, bisa wasalam. 😭Bahkan sudah banyak masyarakat yang sudah menjual aset mereka satu persatu. Conclusion-nya, kita harus berhemat karena situasi ini bener-bener susah. Kondisi yang tak nentu ditambah stres bikin orang gampang sakit kalo nggak kuat imun dan iman. Untuk itu, kita perlu mengantisipasi risiko sakit dengan cara menabung atau punya asuransi jiwa dan asuransi kesehatan biar nggak keteteran kalo seumpama ada salah satu dari anggota keluarga kita yang sakit dan harus terpaksa dirawat di rumah sakit.

Kalo mau jujur asuransi itu banyak ngebantu lho apalagi saat situasi seperti ini. Emang sih kadang tabungan sangat membantu, tapi kalo ada asuransi tabungan bisa digunakan untuk keperluan lain. Nah, masalahnya, mindset orang Indonesia kadang terlalu paranoid sama asuransi. Padahal kalo dihitung-hitung secara manfaatnya lebih besar dan menguntungkan.